Selasa, 27 Maret 2012

PEMBIAYAAN

Nama : Fara Rizaini Halmany Lubis
Kelas : 3ea08
NPM : 12209005
TUGAS : BAHASA INDONESIA

Pemerintah Belum Revisi Suku Bunga Kredit Perumahan

SELASA, 31 JANUARI 2012
Jakarta, Kompas - Kementerian Perumahan Rakyat hingga akhir
Januari 2012 belum juga menetapkan revisi suku bunga kredit rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Pembiayaan kredit rumah bersubsidi melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan terhenti selama sebulan.
Sejak awal Januari 2012, perjanjian kerja sama operasional (PKO) antara Kementerian Perumahan Rakyat, Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan, dan bank pelaksana untuk penyaluran dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan
FLPP) berakhir.
Selama proses perpanjangan perjanjian, penyaluran kredit rumah bersubsidi dihentikan. Pemerintah menjanjikan bahwa PKO tentang FLPP akan tuntas akhir Januari 2012.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat Sri Hartoyo di Jakarta, Senin (30/1), mengaku, hingga kini belum ada keputusan apa pun terkait dengan penetapan revisi suku bunga FLPP.
”Sampai hari ini (Senin) belum diputuskan, yang pasti suku bunga akan turun,” ujar Sri melalui pesan singkat elektronik.
Sri menambahkan, PKO tentang FLPP masih dalam proses. Pihaknya berharap awal Februari 2012 sudah ada penetapan.
Sebelumnya, FLPP ditetapkan berupa subsidi suku bunga tetap kredit (fixed rate) rumah subsidi pada kisaran 8,15-9,95 persen dalam tenor 15 tahun. Sumber dana berasal dari pemerintah dan perbankan dengan komposisi dana penyertaan berbanding 60:40. Dalam revisi, pemerintah menghendaki suku bunga turun dalam FLPP pada kisaran 7 persen, dengan
komposisi dana 50:50.
Bank siap membiayai
Deputi Bidang Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat Pangihutan Marpaung mengemukakan, sudah ada bank yang sepakat menurunkan suku bunga FLPP, di antaranya BNI dan BRI serta bank pembangunan daerah.
Namun, kesepakatan itu masih harus dilegalkan melalui peraturan menteri perumahan rakyat dan legalisasi dari Kementerian Hukum dan HAM.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengemukakan, kesimpang- siuran itu menyebabkan nasib rumah rakyat semakin tidak jelas. Apalagi, belum semua bank tersebut siap di lapangan dan kesiapan sumber daya manusia belum memadai.
Dampaknya, rakyat semakin sulit mendapatkan rumah dengan bunga yang rendah, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah. Adapun target FLPP adalah konsumen berpenghasilan di bawah Rp 4,5 juta per bulan.
”Sebaiknya semua pihak dapat berpikir untuk kepentingan nasional dengan mendengarkan aspirasi dari bank dan konsumen,”
ujar Ali Tranghanda (LKT).
Dapatkan artikel ini di URL:
http://www.kompas.com/read/xml/2012/01/31/03164146/pemerintah.belum.revisi.suku.bunga..kredit.perumahan
KOMPAS.com
http://www1.kompas.com/printnews/xml/2012/01/31/03164146/pemer...
1 of 1
31/01/2012 18:47

Komentar : Saya kurang sependapat dengan keputusan pemerintah yang memberhentikan pembiayaan kredit rumah bersubsidi melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan selama sebulan.
Karena dampak dari ini tentu masyarakat berpenghasilan menengah kebawah yang akan merasakannya. Rakyat semakin sulit mendapatkan rumah dengan bunga yang rendah, khususnya masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Sebaiknya Kementeri  Perumahan Rakyat, Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan dan bank pelaksana untuk penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan dapat berfikir untuk kepentingan nasional dengan mendengarkan aspirasi dari masyarakat sebagai knsumen.

1 komentar:

  1. Halo,
    Apakah Anda secara finansial turun? mendapatkan pinjaman sekarang dan bisnis Anda menghidupkan kembali, Kami adalah pemberi pinjaman yang handal dan kami memulai program pinjaman ini untuk memberantas kemiskinan dan menciptakan kesempatan bagi yang kurang istimewa untuk memungkinkan mereka membangun sendiri dan menghidupkan kembali bisnis mereka tahun baru ini. untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami melalui email: (gloryloanfirm@gmail.com). mengisi formulir Informasi Peminjam bawah:

    Nama lengkap: _______________
    Negara: __________________
    Sex: ______________________
    Umur: ______________________
    Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: _______
    Durasi Pinjaman: ____________
    Tujuan pinjaman: _____________
    Nomor ponsel: ________

    silahkan mengajukan permohonan perusahaan yang sah.

    BalasHapus