Selasa, 08 November 2011


PENGARUH INDIVIDU

Pengaruh Individu konsumen
Prilaku Konsumen
Bab 11
Pengaruh Individu

Pengaruh Individu adalah tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak . tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Individu secara sadar maupun tanpa sadar berjuang mengurangi melalui prilaku yang mereka harapankan akan memenuhi kebutuhan mereka dan demikian akan membebaskan mereka dari tekanan yang mereka rasakan.
Kebutuhan
Setiap orang mempunyai berbagai kebutuhan : beberapa darinya adalah kebutuhan sejak lahir yang lain adalah yang diperoleh kemudian. Kebutuhan dasar bersifat fisiologis meliputi kebutuhan makan, minum, air, udara, pakaian semua itu dibutuhkan untuk meneruskan kehidupan biologis.
Kebutuhan perolehan adalah kebutuhan yang kita pelajari sebagai jawaban terhadap kebudayaan atau lingkungan kita. Ini dapat mencakup kebutuhan untuk memperoleh penghargaan diri, martabat, kasing saying, kekuasaan karena kebutuhan perolehan biasanya bersifat psikologis.
Sasaran
Sasaran dalah hasil yang diinginkan dari prilaku yang didorong oleh pengaruh individu, semua perilaku berorentasi pada sasaran.
Sasaran umum- yaitu, kelas atau kategori sasaran umum yang dipandang konsumen sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jika seseorang mengatakan kepada orangtua nya bahwa ia ingin memperoleh gelar sarjana, ia sudah menyatakan sasaran umum.
Pengaruh Positif Dan Negatif
Arah pengaruh dapat positif atau negative. Kita dapat mersakan adanya tenaga pendorong kea rah atau menjauhi/ menghindar obyek atau keadaan tertentu. Sebagai contoh seseorang mungkin terdorong pergi ke restoran tertentu karena kebutuhan akan lapar, dan meninggalkan alat angkutan sepeda motor untuk memenuhi kebutuhan keselamatan.
Sasaran juga dapat positif atau negative. Sasaran positif adalah sasaran yang menjadi arah bagi perilaku: jadi sasaran sering disebut obyek yang didekati. Sasaran negatif adalah sasaran yang dihindario oleh perilaku, dan disebut obyek yang dijauhi.

Motif Rasional Versus Emosional

Beberapa pakar perilaku konsumen membedakan antara apa yang dinamakan Motif Rasional dan Motif Emosional. Mereka menggunakan istilah rasionalitas dalam pengertian ekonomi tradisional, yang menganggap bahwa para konsumen berprilaku rasional jika mereka secara teliti mempertimbangkan semua alternative dan memilih alternative yang memberikan kegunaan yang terbesar kepada mereka.
Asumsi yang mendasari perbedaan ini adalah bahwa criteria subyektif atau emosional tidak memaksimumkan kegunaan atau kepuasaan. Tetapi, masuk akal jika diasumsikan bahwa para konsumen selalu berusaha memilih berbagai alternative yang, menurut pandangan mereka, membantu memaksimumkan kepuasan. Jelas, penilaian kepuasan merupakan proses yang sangat pribadi, yang didasarkan pada struktur kebutuhan orang itu sendiri, maupun pada pengalaman perilaku dan social diwaktu yang lalu.

Kebutuhan dan sasaran berbeda-beda Antar-Individu

Orang tidak dapat menyimpulkan dengan tepat berbagai motif dari perilaku. Orang – orang yang mempunyai kebutuhan yang berbeda mungkin mengusahakan pemenuhan dengan cara memilih sasaran yang sama : orang – orang dengan sasaran yang sama mungkin mencari pemenuhan melalui sasaran yang berbeda .
Demikian pula, kelima orang itu mungkin didorong oleh kebutuhan yang sama (misalnya, Kebutuhan ego) untuk mengusahakan pemenuhan dengan berbagai cara. Yang pertama mungkin untuk mencari kemajuan dan pengakuan melalui karier  professional : yang kedua mungkin aktif dalam organisasi politik: yang ketiga mungkin ikut dalam pertandingan marathon boston: yang keempat mungkin mengambil pelajaran dansa professional: dan yang kelima mungkin mencari perhatian dengan memonopoli diskusi di kelas.
nama : fara rizaini halmany lubis
npm:122090005
kelas : 3ea08

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN

Proses Pengambilan Keputusan PadaKonsumen

A.Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi oleh konsumen. Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh konsumen.

B.Konsep Keputusan
Keputusan adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli dan tidak membeli tapi memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat keputusan. Semua orang mengambil keputusan setiap hari dalam hidupnya tanpa disadari. Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan masalah dalam kebutuhan yang dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai. Tiga tingkatan dalam pemecahan ini;
Pemecahan masalah yang mensyaratkan respons yang rutin.
Keputusan yang diambil tidak disertai dengan usaha yang cukup untuk mencari informasi dan menentukan alternatif. Kebiasaan berjalan secara otomatis, prilaku seseorang merupakan respon terhadap rutinitas karena dilakukan berulang-ulang seringkali tanpa disadari.

Pemecahan masalah dengan proses yang tidak berbelit-belit (terbatas).
Pemecahan masalah ini menyebabkan seseorang tidak peduli dengan ada tidaknya informasi dengan menggunakan criteria yang kurang lebih sudah terbentuk, untuk mengevaluasi kategori produk dan mereknya. Tidak mengevaluasi setiap atribut dan fitur produk dalam memilih mana yang sesuai dengan kebutuhannya.
Pemecahan masalah yang dilakukan dengan upaya yang lebih berhati-hati dan penuh pertimbangan (pemecahan masalah yang intensif).

Di tingkat ini konsumen memerlukan informasi yang relative lengkap untuk membentuk criteria evaluasi dari kriteria yang baku .

Prosesnya lebih rumit dan panjang mengikuti proses tradisional. Mulai dari sadar akan kebutuhan, motivasi untuk memenuhi kebutuhan, mencari informasi, mengembangkan alternative, memilih satu dari berbagai alternatif dan memutuskan untuk membeli. Terutama menyangkut produk yang gampang terlihat oang lain dan sangat mempengaruhi citra diri sosial seseorang (significant others; orang lain yang signifikan bagi kehidupan seseorang, terutama citra dirinya).

Aspek-aspek pemilihan keputusan
Produk yang murah - Produk yang lebih mahal
Pembelian yang sering - Pembelian yan jarang
Keterlibatan rendah - Keterlibatan tinggi
Kelas produk dan merek kurang terkenal- Kelas produk dan merek terkenal
Pembelian dengan pertimbangan dan - Pembelian dengan pertimbangan
pencarian yang kurang matang. dan pencarian intensif

C. Analiis Pengambilan Keputusan oleh Konsumen
Ada empat sudut pandang dalam menganalisis pengambilan keputusan konsumen
-Sudut Pandang Ekonomis
Konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional, yang mengetahui semua alternative produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternative yang ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasikan satu alternative yang terbaik, disebut economic man. Tidak reatistis karena;
i.Manusia memiliki keterbatasan kemampuan, kebiasaan dan gerak.
Contoh; orang yang tidak terampil berkomunikasi akan malas bertanya.

ii. Manusia dibatasi oleh nilai-nilai dan tujuan.
Contoh; seorang perempuan yang ingin menghangatkan badan tidak harus pergi ke kota untuk membeli ronde, cukup dengan membuat kopi panas untuk memenuhi tujuannya.

iii. Manusia dibatasi oleh pengetahuan yang mereka miliki.
Tidak semua informasi mengenai produk bisa mereka pahami, kriteria evaluasi yang ingin mereka bentuk pun tidak akan setepat economic man. Konsumen tidak membuat keputusan yang rasional, tetapi keputusan yang memuaskan adalah keputusan yang cukup baik.Sudut Pandang Pasif
Sudut pandang ini berlawanan dengan sudut pandang ekonomis, konsumen pada dasarnya pasrah pada kepentingan sendiri dan menerima secara pasif usaha-usaha promosi dari para pemasar. Konsumen dianggap sebagai pembeli yang impulsive dan irasional.
Kelemahannya adalah pandangan ini tidak mempertimbangkan kenyataan bahwa konsumen memainkan peranan penting dalam setiap pembelian yang dilakukan, baik dalam mencari informasi tentang berbagai alternative produk, maupun dalam menyeleksi produk yang dianggap akan memberikan kepuasan.

-Sudut Pandang Kognitif
Konsumen sebagai cognitive man atau sebagai problem solver. Kosumen merupakan pengolah informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak produk. Cognitive man berdiri di antara economic man dan passive man, seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya (heuristic) pada keputusan yang memuaskan.

-Sudut Pandang Emosianal
Menekankan emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme buktinya seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Benda-benda yang menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi.
anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang rasional.

D.Model Sederhana untuk menggambarkan pengambilan keputusan konsumen.
Pengaruh Eksternal
Usaha-usaha pemasaran pemasaran
Lingkungan social budaya: keluarga, sumber informal, sumber non komersial, kelas social, budaya dan sub budaya

Pengambilan Keputusan Pada Konsumen
Sadar akan kebutuhan
Mencari sebelum membeli
Mengevaluasi alternatif

-Area psikologis
a. Motivasi
b. Persepsi
c. Pembelajaran
d. Kepribadian
e. Sikap

-Perilaku Setelah Keputusan
Pembelian
a. Percobaan
b. Pembelian ulang

Evaluasi Setelah Pembelian

- Input
Komponen input merupakan pengaruh eksternal sebagai sumber informasi tentang produk tertentu yang mempengaruhi nilai yang berhubungan dengan produk, sikap dan perilaku konsumen.
> Input Pemasaran, aktivitas pemasaran yang merupakan usaha langsung untuk menjangkau, menginformasikan, dan membujuk konsumen agar membeli dan menggunakan produk tertentu. Usaha melalui 4P, yaitu Product, Price, Place, Promotion.
> Pengaruh Sosial Budaya, membujuk konsumen karena adanya lingkungan sosial budaya seperti keluarga, sumber informal, sumber non komersial, kelas sosial, budaya dan sub budaya.

- Proses
Merupakan tahap yang memfokuskan pada cara konsumen mengambil keputusan. Berbagai faktor psikologis yang melekat pada setiap individu, mempengaruhi input dari luar pada tahap input mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, dan evaluasi terhadap berbagai alternative.
> Sadar akan kebutuhan, konsumen menyadari akan adanya kebutuhan ketika menghadapi suatu masalah.
> Pencarian pra beli, konsumen berada pada tingkatan ini jika ia memerlukan informasi yang akan digunakan sebagai dasar menentukan pilihan produk.
> Evaluasi terhadap alternative, konsumen cenderung menggunakan dua tipe informasi, yaitu
>>Mengetahui merek yang konsumen rencanakan untuk digunakan dalam memilih.
>>Kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi tiap-tiap merek.

- Output
Dua macam kegiatan pasca keputusan yang saling berhubungan, yaitu :

- Perilaku beli

- Evaluasi pasca beli
Jenis-jenis situasi dalam proses pengambilan keputusan konsumen :
>Situasi Komunikasi : situasi pada waktu konsumen menerima informasi, mempengaruhi perilaku konsumen. Bila konsumen sedang membutuhkan produk, maka dia akan berada dalam situasi yang kondusif untuk menerima informasi itu dan membentuk persepsi yang penting tentang produk. Apabila seseorang baru saja mengetahui bahwa dia gagal dalam ujiannya, dia tidak akan memperhatikan komunikasi pemasaran yang sedang berlangsung.
> Situasi Pembelian : situasi dapat pula mempengaruhi situasi pembelian. Bila seseorang berbelanja sendiri, dia tidak akan melakukan banyak pencarian informasi, seperti apabila dia pergi dengan teman-temannya ataupun keluarga nya.
> Situasi Penggunaan : pada waktu orang ingin menjamu tamu yang penting bagi dia, dia tidak akan memakai alat-alat makan yang biasa dia pakai, tetapi akan membutuhkan peralatan makan yang lebih bagus.
>Situasi Penggantian Produk : keputusan untuk membuang bungkus produk sebelum dan sesudah konsumsi, dan keputusan untuk menyingkirkan produk yang sudah tidak dipakai lagi.

E.Sifat-sifat Pengaruh Situasional
Pengaruh situasional adalah faktor-faktor yang penting dalam waktu dan di tempat pengamatan yang tidak ada hubungannya dengan atribut pribadi ataupun stimulus, mempunyai efek yang sistematis dan bisa dilihat, terhadap perilaku seseorang. Jadi, situasi merupakan faktor-faktor di luar dan dipisahkan dari produk dan atau iklan tentang produk yang mempengaruhi konsumen. Konsumen tidak merespon stimulus pemasaran itu saja, tetapi bersama-sama dengan situasi.

F.1.Klasifikasi Situasional
-Lingkungan Fisik : termasuk dekorasi, suara, aroma, pencahayaan, cuaca dan susunan barang dagangan (produk) dan benda-benda lain yang mengelilingi obyek stimulus.
-Lingkungan Sosial : adalah individu-individu yang juga hadir atau berada di tempat yang sama pada waktu pembelian atau konsumsi. Walaupun tampaknya orang membeli dan berbelanja dengan maksud mendapatkan produk tertentu, Konsumen akan merasa nyama saat berbelanja di suatu tempat yang di datangi oleh konsumen-konsumen lain yang kelas nya sama.
-Lingkungan Waktu : waktu yang tersedia untuk berbelanja, sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk menentukan pilihannya. Contoh; Layanan antar cepat.
-Tujuan Konsumsi : Marketer membagi tujuan itu menjadi pembelian untuk digunakan atau dikonsumsi sendiri dan pembelian untuk diberikan kepada orang lain sebagai hadiah. Dalam pembelian untuk digunakan sendiri, konsumen lebih yakin tentang apa yang sudah diputuskannya. Maka pertimbangan dan proses pengambilan keputusan konsumen akan menjadi rumit dan memerlukan waktu yang agak lama.
-Suasana hati Konsumen dan atau Kondisi Sementara saat Pembelian : Suasana hati yang positif mendorong pembelian impulsive. Harus di perhatikan Kondisi sementara konsumen, seperti lelah, gembira, marah,kecewa akan mempengaruhi keputusan yang akan di pilih konsumen.
- Situasi Hari-hari tertentu (hari-hari besar): situasi ini adalah perilaku yang sering berhubungan yang mempunyai arti simbolik dan dilakukan untuk merespon peristiwa-peristiwa sosial. Contoh; Konsumen yang beragama Kristen akan banyak yang membeli peralatan natal pada saat akan merayakan hari natal


KESIMPULAN
Keputusan membeli oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak factor eksternal maupun internal
-faktor-faktor eksternal, seperti informasi pemasaran dan lingkungan sosial budaya, faktor-faktor –faktor-faktor internal , misalnya motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, sikap dan pengalaman. Pengambilan keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh situasi dimana proses dan perilaku beli terjadi. Situasi komunikasi, situasi pembelian, situasi penggunaan dan situasi penyingkiran produk, semuanya menentukan keputusan beli. Lingkungan fisik, lingkungan sosial, waktu, tujuan pembelian, konsumsi dan suasana hati tidak dapat diabaikan sebagai unsur-unsur yang sangat penting dalam keputusan membeli. Situasi terakhir adalah situasi-situasi tertentu yang banyak dimanfaatkan pemasar untuk mempengaruhi perilaku konsumen.
Saran
Dalam mengambil keputusan mengenai pembelian suatu barang, kita harus memperhatikan mana kebutuhan yang penting dan jumlah uang yang kita punyai, juga menetapkan dan menggunakan berbagai kriteria evaluasi termasuk harga, Merek dan lain-lain pada saat membuat keputusan pembelian. Selain itu, menilai kinerja setiap alternatif sebagai dasar evaluasi serta mengetahui dan memahami bagaimana situasi konsumen dalam menentukan pilihan dengan melihat berbagai aspek yang ada.

NAMA : FARA RIZAINI HALMANY LUBIS
NPM: 12209005
KELAS : 3EA08

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN


PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

Apa yang mempengaruhi proses pembelian? Proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Jelas bahwa proses pembelian berlangsung jauh sebelum pembelian aktual dan berlanjut
jauh sesudahnya. Pasar perlu berfokus pada seluruh proses pengambilan keputusan pembelian bukan hanya pada proses pembeliannya saja.
Secara teori konsumen melalui seluruh lima tahap pada tiap pembelian. Tapi pada pembelian rutin, konsumen terkadang melewatkan atau membalik beberapa tahap itu. Seorang wanita yang kadang membeli pasta gigi merek yang biasa digunakannya akan mengenali kebutuhan tetapi dia akan bergerak langsung ke proses pembelian, dengan melewatkan pencarian informasi dan mengevaluasi alternatif. Pertimbangan yang muncul pada saat konsumen menghadapi situasi pembelian baru bisa bersifat kompleks.
Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan (need recognition)-pembelian mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipicu oleh stimulus internal ketika salah satu kebutuhan normal-lapar, haus, seks, naik ke tingkatan yang cukup tinggi sehingga menjadi pendorong.
Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan eksternal. Seseorang mungkin merasa membutuhkan hobi baru ketika kesibukan pekerjaannya mulai menurun, dan dia mulai memikirkan kamera setelah berbincang-bincang dengan teman tentang fotografi atau setelah melihat iklan kamera. Pada tahap itu, pemasar harus meneliti konsumen untuk mengetahui kebutuhan macam apa yang menyebabkan kebutuhan itu muncul, dan bagaimana cara pemasar menuntun konsumen supaya membeli produk tersebut.
Setelah mengumpulkan informasi seperti itu, pemasar dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang paling sering memicu ketertarikan terhadap produk dan mengembangkan program pemasaran yang melibatkan faktor-faktor tersebut.
Pencarian Informasi
Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin pula tidak mencari informasi tambahan. Jika dorongan konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia cenderung akan membelinya. Jika tidak, konsumen akan menyimpan kebutuhan itu kedalam ingatan atau mengerjakan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan itu.
Pada satu tahapan tertentu, konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian. Pada tahapan itu, seseorang menjadi lebih menerima informasi mengenai kamera. Ia memperhatikan iklan kamera, kamera yang digunakan oleh temannya, dan percakapan tentang kamera. Atau ia mungkin mengerjakan pengumpulan informasi secara aktif, dimana ia mencari informasi tertulis, menelepon teman, dan mengumpulkan informasi dengan berbagai cara lain. Jumlah pencarian yang dikerjakan tergantung pada kekuatan dorongan pada dirinya, jumlah informasi awal yang ia miliki, kemudahan pencarian informasi tambahan, nilai yang ia berikan pada informasi tambahan,
dan kepuasan yang di dapat setelah pencarian.
Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber. Sumber itu meliputi sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja), sumber komersial (iklan, penjual, pengecer, bungkus, situs Web, dan lain-lain), sumber publik (media massa, organisasi pemberi peringkat), dan sumber berdasarkan pengalaman (memegang,
meneliti, menggunakan produk). Pengaruh relatif di antara sumber informasi itu berbeda-beda di antara berbagai produk dan pembeli.
Konsumen biasanya menerima sebagian besar informasi dari sumber komersial.-yang dikendalikan oleh pemasar. Namun demikian, sumber yang paling efektif cenderung yang bersifat pribadi. Sumber komersial biasanya memberikan informasi kepada pembeli, sedangkan sumber pribadi memberikan legitimasi atau mengevaluasi produk bagi pembeli.
Seseorang terkadang meminta orang lain-teman, keluarga, rekan kerja dan para profesional-supaya merekomendasikan produk atau jasa. Oleh karena itu, perusahaan mempunyai ketertarikan yang kuat untuk membangun sumber pemasaran getok tular (word of mouth sources). Sumber-sumber itu mempunyai dua keuntungan utama.
Pertama, sumber itu meyakinkan. Pemasaran getok tular atau pemasaran dari mulut ke mulut adalah satu-satunya metode promosi dari konsumen, oleh konsumen, dan untuk konsumen. Mempunyai konsumen yang setia dan terpuaskan dan membangga-banggakan bisnis mereka dengan anda merupakan mimpi setiap pemilik bisnis. Tidak hanya konsumen yang puas mengulangi pembelian, tetapi mereka juga menjadi papan promosi berjalan bagi bisnis anda.
Kedua, biaya yang rendah. Menjaga hubungan dengan konsumen dan mengubahnya menjadi sumber promosi getok tular membutuhkan biaya yang relatif rendah. Semakin banyak informasi yang didapat, kesadaran dan
pengetahuan konsumen tentang adanya merek dan fitur akan meningkat. Dalam pencarian informasi, seseorang banyak mempelajari merek yang tersedia. Informasi itu juga membantunya meninggalkan pilihan merek tertentu. Perusahaan harus mendesain bauran pemasarannya agar calon konsumen sadar dan tahu akan
mereknya. Secara hati-hati perusahaan harus mengidentifikasi sumber informasi konsumen dan tingkat kepentingan tiap-tiap sumber itu.
Konsumen harus ditanyai bagaimana awalnya mereka mendengar merek itu, informasi apa yang didapat, dan bagaimana mereka mengurutkan tingkatan arti penting sumber informasi yang berbedabeda itu.
Pengevaluasian Alternatif
Kita telah mempejari cara konsumen menghasilkan informasi yang menghasilkan sekumpulan merek-merek yang akhirnya dipilih. Bagaimana cara konsumen memilih dari alternatif merek yang ada? Pemasar perlu memahami proses pengevaluasian alternatif-yakni, cara konsumen memproses informasi yang menghasilkan berbagai
pilihan merek. Sayangnya, konsumen tidak melakukan satu evaluasi secara tunggal dan sederhana, tetapi konsumen mungkin melakukan beberapa proses avaluasi.
Sikap konsumen terhadap sejumlah merek tertentu terbentuk melalui beberapa prosedur evaluasi. Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individual dan situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis.
Dalam waktu yang lain, konsumen bersangkutan mengerjakan sedikit atau tidak mengerjakan evaluasi sama sekali; melainkan mereka membeli secara impulsif atau bergantung pada intuisi. Terkadang konsumen membuat keputusan sendirian, kadang tergantung pada teman, petunjuk konsumen, atau penjual untuk mendapatkan saran pembelian.
Jika ia tadi mempersempit pilihannya menjadi empat kamera.juga dapat dianggap ia hanya tertarik pada empat atribut kualitas gambar, kemudahan penggunaan, ukuran kamera dan harga. Ia telah membentuk keyakinan tentang berapa peringkat merek menurut masing-masing atribut. Jelas, jika terdapat satu kamera yang mendapat peringkat terbaik dalam semua atribut, dapat kita perkirakan, bahwa ia akan memilihnya. Namun, merek dapat berbeda-beda daya tariknya. Keputusan pembeliannya mungkin berdasarkan pada hanya
satu atribut, oleh karena itu pilihannya akan mudah ditebak. Jika ia menginginkan kualitas gambar merupakan atribut yang paling penting di atas yang lain, ia akan membeli kamera yang mempunyai gambar terbaik. Tetapi pembeli mempertimbangkan beberapa atribut yang masing-masing tingkat kepentingannya berbeda-beda. Jika kita mengetahui bobot kepentingan yang diberikannya tiap-tiap atribut dari keempat atribut tersebut, kita dapat memperkirakan pilihan merek kamera yang akan dibelinya sehingga lebih dapat diandalkan ketetapan
perkiraannya.
Pemasar harus mempelajari pembeli supaya dapat mengevaluasi alternatif merek secara aktual. Jika pemasar mengetahui proses evaluasi seperti apa yang terjadi, pemasar dapat mengambil langkah untuk mempengaruhi keputusan pembeli.
Keputusan Pembeli
Di tahap pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat merek dan membentuk kecenderuangan (niat) pembelian. Secara umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama
adalah sikap orang lain. Jika suami Anna Flores sangat merasa Anna harus membeli kamera yang harganya paling murah, maka kesempatan Anna membeli kamera mahal akan berkurang.
Faktor kedua adalah faktor situasi tak terduga. Konsumen mungkin membentuk kecenderungan pembelian berdasar pada pendapatan yang diharapkan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan. Namun, keadaan tak terduga dapat mengubah kecenderungan pembelian, Anna Flores mungkin kehilangan pekerjaannya atau pembelian lainnya lebih mendesak atau mungkin temannya mengatakan kecewa terhadap kamera pilihannya yang juga kamera kesukaan Anna. Atau, pesaing dekat menurunkan harga. Jadi, preferensi dan kecenderungan pembelian tidak selalu menghasilkan pilihan pembelian aktual.
Perilaku Setelah Pembelian
Pekerjaan pemasar tidak hanya berhenti pada saat produk dibeli. Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan akan masuk ke perilaku setelah pembelian yang penting diperhatikan oleh pemasar. Apa yang menentukan pembeli puas atau tidak puas terhadap pembeliannya? Jawabnya terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan kinerja produk uang dirasakan. Jika produk jauh di bawah harapan konsumen, maka konsumen kecewa; jika produk memenuhi harapannya, konsumen terpuaskan, jika
melebihi harapannya, maka konsumen akan merasa sangat senang.
Semakin besar beda antara harapan dan kinerja, semakin besar pula ketidakpuasan konsumen. Oleh sebab itu, penjual harus janji yang benar-benar sesuai dengan kinerja produk agar pembeli merasa puas. Beberapa penjual bahkan menyatakan janji tingkatan kinerja yang lebih rendah dibandingkan kinerja sebenarnya agar
kepuasan konsumen menjadi sangat tinggi. Misalnya, wiraniaga Beoing cenderung konservatif pada saat memperkirakan potensi manfaat pesawatnya. Mereka hampir tiap kali menyatakan efesiensi bahan bakar lebih rendah dari pada sebenarnya-mereka menjanjikan penghematan bahan bakar sebesar 5 persen yang ternyata 8 persen. Konsumen akan merasa senang terhadap kinerja yang lebih baik daripada yang diharapkan. Mereka akan membeli lagi dan berkata kepada calon pelanggan lain bahwa Boing memenuhi janjinya.
Hampir seluruh pembelian penting menghasilkan disonansi kognitif, atau ketidaknyamanan pembeli karena konflik setelah pembelian. Setelah pembelian, konsumen akan merasa puas dengan manfaat merek yang telah dipilih dan senang untuk menghindari kekurangan dari merek yang tidak dibeli. Namun, setiap pembelian melibatkan kompromi. Konsumen mendapatkan ketidak-nyamanan akibat mendapatkan kekurangan produk yang dibeli dan kehilangan sejumlah manfaat produk yang tidak dibeli. Oleh karena itu, konsumen merasakan setidak-tidaknya ada disonansi setelah pembelian pada setiap pembeliannya.
Mengapa memuaskan konsumen itu sangat penting? Kepuasan itu penting karena penjualan perusahaan berasal dari dua kelompok dasar-pelanggan baru dan pelanggan lama. Biasanya biaya akan lebih besar untuk menarik pelanggan baru daripada mampertahankan pelanggan lama dan jalan terbaik untuk mempertahankan pelanggan adalah dengan memuaskan mereka.
Kepuasan pelanggan merupakan kunci untuk membuat hubungan jangka panjang dengan pelanggan-yakni untuk mempertahankan dan menumbuhkan konsumen serta untuk memetik hasil yang berupa nilai seumur hidup pelanggan. Pelanggan yang puas akan kembali membeli produk, berbicara yang menyenangkan tentang produk itu, lebih sedikit memperhatikan merek dan iklan pesaing, serta membeli produk yang lain dari perusahaan yang sama. Banyak pemasar bertindak lebih dari sekedar memuaskan harapan konsumen-mereka berupaya
menyenangkan hati konsumen. Konsumen yang hatinya merasa senang akan membeli lagi produk tersebut serta berbicara yang menyenangkan tentang produk dan perusahaan itu.
Konsumen yang tidak puas memberikan tanggapan secara berbeda. Konsumen yang puas, secara rata-rata, akan berbicara kepada tiga orang mengenai baiknya pengalaman mereka mengenai produk, sedangkan konsumen yang tidak puas akan mengeluh ke 11 orang. Bahkan, suatu studi menunjukkan bahwa 13 persen orang yang mempunyai masalah dengan organisasi tertentu mengeluh tentang organisasi tersebut ke lebih dari 20 orang. Jadi, berita buruk dari mulut ke mulut berjalan lebih cepat daripada berita baik dari mulut ke mulut dan dapat dengan cepat merusak sikap konsumen terhadap perusahaan dan produknya.
Oleh karena itu, perusahaan yang bijaksana perlu mengukur kepuasan konsumen secara teratur. Perusahan tersebut tidak dapat semata-mata mengandalkan konsumen yang tidak puas yang secara sukarela menyampaikan keluhannya kepada perusahaan. Sebesar 96 persen konsumen yang tidak senang tidak pernah menyampaikan keluhannya. Perusahaan harus membangun sistem yang mendorong konsumen menyampaikan keluhannya.
Dengan cara itu, perusahaan dapat mempelajari secara baik kerja perusahaan tersebut dan bagaimana meningkatkannya. Perusahaan 3M mengaku lebih dari dua per tiga produk barunya datang dari mendengarkan keluhan konsumen. Tetapi mendengar saja tidak cukup-perusahaan harus menanggapi dengan baik setiap keluhan yang diterima.

Nama: Fara Rizaini H.l
NPM: 12209005
kELAS : 3EA08

Minggu, 23 Oktober 2011

segmentasi pasar dan analisi demografi

Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar (Hermawan Kertajaya). Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak boleh mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha. Peranan segmentasi dalam marketing :
1. Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita.
2. Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar.
3. Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya.
4. Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda.
Definisi Segmentasi Pasar :
• Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
• Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
• Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama.
Manfaat dan Kelemahan Segmentasi
Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter,1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2.Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3.Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4.Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1.Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
2.Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3.Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4.Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
1.Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2.Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3.Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4.Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Segmentasi
Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.
Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
1.Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab ituperlu dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
1.Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
2.Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan, misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
3.SegmentasiPsikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:
a. Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah,golongan rendah.
b.Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
c.Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
4.Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut (Armstrong, 1997):
1. Manfaat yang dicari
Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari dari produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan merek utama yang mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya serta merek utama yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan merek yang memberikan manfaat tersebut.
2. Status Pengguna
Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali dan pengguna regular dari suatu produk. Pengguna potensial dan pengguna regular mungkin memerlukan imbauan pemasaran yang berbeda.
3. Tingkat Pemakaian
Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat sering kali hanya persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari total pembelian. Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, sebagian pengguna ringan dan sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian dari produk spesifik.
4. Status Loyalitas
Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal, mereka selalu membeli satu macam merek. Kelompok lain agak loyal,mereka loyal pada dua merek atau lebih dari satu produk atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli merek lain. Pembeli lain tidak menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali atau mereka membeli apapun yang diobral.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Segmentasi
Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.
 nama: fara rizaini halmany lubis
kelas: 3ea08
NPM:12209005

pengaruh budaya terhadap pembelian dan konsumen

1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan dalam bahasa Inggris disebut culture. Kata tersebut sebenarnya berasal dari bahasa Latin = colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi tanah pertanian. Dalam arti kiasan kata itu diberi arti “pembentukan dan pemurnian jiwa”. Sedangkan kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata buddayah. Kata buddayah berasal dari kata budhi atau akal. Manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya yaitu pikiran (cipta), rasa dan kehendak (karsa). Hasil ketiga potensi budaya itulah yang disebut kebudayaan. Dengan kata lain kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dengan cipta manusia mengembangkan kemampuan alam pikir yang
menimbulkan ilmu pengetahuan. Dengan rasa manusia menggunakan panca inderanya yang menimbulkan karya-karya seni atau kesenian. Dengan karsa manusia menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan dan kebahagiaan sehingga berkembanglah kehidupan beragama dan kesusilaan.
Menurut Ki Hajar Dewantara: “Kebudayaan adalah buah budi manusia dalam hidup bermasyarakat” sedangkan menurut Koentjaraningrat, guru besar Antropologi di Universitas Indonesia: “Kebudayaan adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar”.
Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. kebudayaan itu hanya dimiliki oleh masyarakat manusia;
2. kebudayaan itu tidak diturunkan secara biologis melainkan diperoleh melalui proses belajar; dan
3. kebudayaan itu didapat, didukung dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

1.1 Kebudayaan dalam pandangan sosiologi:
Para sosiolog mendefinisikan kebudayaan Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi sosial antar manusia dalam masyaralat mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut:
1. Keseluruhan (total) atau pengorganisasian way of life termasuk nilai-nilai, norma-norma, institusi, dan artifak yang dialihkan dari satu generasi kepada generasi berikutnya melalui proses belajar (Dictionary of Modern Sociology).
2. Francis Merill mengatakan bahwa kebudayaan adalah :
 Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi social
 Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh seseorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
3. Bounded et.al (1989), kebudayaan. adalah sesuatu yang terbentuk oleh Pengembangan dah transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya symbol bahasa sebagai rangkaian simbol. yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang diharapkan dapat ditemukan di dalam media, pernerintahan, institusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
4. Mitchell (ed) dalam Dictionary of Soriblogy mengemukakan, kebudayaan adalah sebagian dari perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia (dan produk yang dihasilkan manusia) yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.

1.2 Kebudayaan Dalam Pandangan Antropologi
Berdasarkan. Encyclopedia of Sociology, kebudayaan menurut para antropolog diperkenalkan Pada abad 19. Gagasan ini Pertama. kali muncul di zaman renaisans untuk menggarnbarkan adat istiadat, kepercayaan, bentuk-bentuk sosial, dan bahasa-bahasa Eropa. di masa. silam yang berbeda dengan masa kini. Periode kedua dari kebudayaan terjadi tatkala konsep ini mulai mendapat pengakuan bahwa kini manusia itu berbeda-beda berdasarkan wilayah diatas muka bumi, variasi itu diperkuat oleh bahasa yang mereka gunakan, ritual yang mereka praktekan serta berdasarkan jenis-jenis masyarakat di mana mereka tinggal.
1. Malinowski mengatakan bahwa kebudayaan merupakan kesatuan dari dua aspek fundamental, kesatuan pengorganisasian yaitu tubuh artifak dan sistem adat istiadat.
2. Kebudayaan adalah perilaku yang dipelajari, seorang tidak dapat dilahirkan dengan tanpa kebudayaan, kebudayaan itu bersifat universal, setiap manusia memiliki kebudayaan yang dia peroleh melalui usaha sekurang-kurangnya melalui belajar secara biologis.

Kebudayaan merupakan “jumlah” dari seluruh sikap, adat istiadat, dan kepercayaan yang membedakan sekelompok orang dengan kelompok lain, kebudayaan ditransmisikan melalui bahasa, objek material, ritual, institusi (milsanya sekolah), dan kesenian, dari suatu generasi kepada generasi berikutnya. (Dictionary of Cultural Literacy).


2. TEMPAT SESEORANG MENEMUKAN NILAI-NILAI YANG DIANUTNYA

Individu tidak lahir dengan membawa nilai-nilai (values). Nilai-nilai ini diperoleh dan berkembang melalui informasi, lingkungan keluarga, serta budaya sepanjang perjalanan hidupnya. Mereka belajar dari keseharian dan menentukan tentang nilai-nilai mana yang benar dan mana yang salah. Untuk memahami perbedaan nilai-nilai kehidupan ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi dimana mereka tumbuh dan berkembang. Nilai-nilai tersebut diambil dengan berbagai cara antara lain:
(1) Model atau contoh, dimana individu belajar tentang nilai-nilai yang baik atau buruk melalui observasi perilaku keluarga, sahabat, teman sejawat dan masyarakat lingkungannya dimana dia bergaul;
(2) Moralitas, diperoleh dari keluarga, ajaran agama, sekolah, dan institusi tempatnya bekerja dan memberikan ruang dan waktu atau kesempatan kepada individu untuk mempertimbangkan nilai-nilai yang berbeda.
(3) Sesuka hati adalah proses dimana adaptasi nilai-nilai ini kurang terarah dan sangat tergantung kepada nilai-nilai yang ada di dalam diri seseorang dan memilih serta mengembangkan sistem nilai-nilai tersebut menurut kemauan mereka sendiri. Hal ini lebih sering disebabkan karena kurangnya pendekatan, atau tidak adanya bimbingan atau pembinaan sehingga dapat menimbulkan kebingungan, dan konflik internal bagi individu tersebut.
(4) Penghargaan dan Sanksi : Perlakuan yang biasa diterima seperti: mendapatkan penghargaan bila menunjukkan perilaku yang baik, dan sebaliknya akan mendapat sanksi atau hukuman bila menunjukkan perilaku yang tidak baik.
(5) Tanggung jawab untuk memilih : adanya dorongan internal untuk menggali nilai-nilai tertentu dan mempertimbangkan konsekuensinya untuk diadaptasi. Disamping itu, adanya dukungan dan bimbingan dari seseorang yang akan menyempurnakan perkembangan sistem nilai dirinya sendiri.

3. PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.

Selain itu perilaku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.

Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi.

3.1. Model perilaku konsumen
Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli, serta mengapa mereka membeli.

Pertanyaan sentral bagi pemasar: Bagaimana konsumen memberikan respon terhadap berbagai usaha pemasaran yang dilancarkan perusahaan? Perusahaan benar−benar memahami bagaimana konsumen akan memberi responterhadap sifat-sifat produk, harga dan daya tarik iklan yang berbeda mempunyai keunggulan besar atas pesaing.

3.2. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas social pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang.
Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar seringkali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Kelas-kelas sosial adalah masyarakat yang relatif permanen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur dari kombinasi pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variable lain.
3.2.1. Pengaruh Budaya Yang Tidak Disadari
Dengan adanya kebudayaan, perilaku konsumen mengalami perubahan . Dengan memahami beberapa bentuk budaya dari masyarakat, dapat membantu pemasar dalam memprediksi penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Pengaruh budaya dapat mempengaruhi masyarakat secara tidak sadar. Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis sehingga pengaruhnya terhadap perilaku sering diterima begitu saja. Ketika kita ditanya kenapa kita melakukan sesuatu, kita akan otomatis menjawab, “ya karena memang sudah seharusnya seperti itu”. Jawaban itu sudah berupa jawaban otomatis yang memperlihatkan pengaruh budaya dalam perilaku kita. Barulah ketika seseorang berhadapan dengan masyarakat yang memiliki budaya, nilai dan kepercayaan yang berbeda dengan mereka, lalu baru menyadari bahwa budaya telah membentuk perilaku seseorang. Kemudian akan muncul apresiasi terhadap budaya yang dimiliki bila seseorang dihadapan dengan budaya yang berbeda. Misalnya, di budaya yang membiasakan masyarakatnya menggosok gigi dua kali sehari dengan pasta gigi akan merasa bahwa hal itu merupakan kebiasaan yang baik bila dibandingkan dengan budaya yang tidak mengajarkan masyarakatnya menggosok gigi dua kali sehari. Jadi, konsumen melihat diri mereka sendiri dan bereaksi terhadap lingkungan mereka berdasarkan latar belakang kebudayaan yang mereka miliki. Dan, setiap individu akan mempersepsi dunia dengan kacamata budaya mereka sendiri.



3.2.2. Pengaruh Budaya dapat Memuaskan Kebutuhan
Budaya yang ada di masyarakat dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Budaya dalam suatu produk yang memberikan petunjuk, dan pedoman dalam menyelesaikan masalah dengan menyediakan metode “Coba dan buktikan” dalam memuaskan kebutuhan fisiologis, personal dan sosial. Misalnya dengan adanya budaya yang memberikan peraturan dan standar mengenai kapan waktu kita makan, dan apa yang harus dimakan tiap waktu seseorang pada waktu makan. Begitu juga hal yang sama yang akan dilakukan konsumen misalnya sewaktu mengkonsumsi makanan olahan dan suatu obat.
3.2.3. Pengaruh Budaya dapat Dipelajari
Budaya dapat dipelajari sejak seseorang sewaktu masih kecil, yang memungkinkan seseorang mulai mendapat nilai-nilai kepercayaan dan kebiasaan dari lingkungan yang kemudian membentuk budaya seseorang. Berbagai macam cara budaya dapat dipelajari. Seperti yang diketahui secara umum yaitu misalnya ketika orang dewasa dan rekannya yang lebih tua mengajari anggota keluarganya yang lebih muda mengenai cara berperilaku. Ada juga misalnya seorang anak belajar dengan meniru perilaku keluarganya, teman atau pahlawan di televisi. Begitu juga dalam dunia industri, perusahaan periklanan cenderung memilih cara pembelajaran secara informal dengan memberikan model untuk ditiru masyarakat. Misalnya dengan adanya pengulangan iklan akan dapat membuat nilai suatu produk dan pembentukan kepercayaan dalam diri masyarakat. Seperti biasanya iklan sebuah produk akan berupaya mengulang kembali akan iklan suatu produk yang dapat menjadi keuntungan dan kelebihan dari produk itu sendiri. Iklan itu tidak hanya mampu mempengaruhi persepsi sesaat konsumen mengenai keuntungan dari suatu produk, namun dapat juga memepengaruhi persepsi generasi mendatang mengenai keuntungan yang akan didapat dari suatu kategori produk tertentu.

3.2.4. Pengaruh Budaya yang Berupa Tradisi
Tradisi adalah aktivitas yang bersifat simbolis yang merupakan serangkaian langkah-langkah (berbagai perilaku) yang muncul dalam rangkaian yang pasti dan terjadi berulang-ulang. Tradisi yang disampaikan selama kehidupan manusia, dari lahir hingga mati. Hal ini bisa jadi sangat bersifat umum. Hal yang penting dari tradisi ini untuk para pemasar adalah fakta bahwa tradisi cenderung masih berpengaruh terhadap masyarakat yang menganutnya. Misalnya yaitu natal, yang selalu berhubungan dengan pohon cemara. Dan untuk tradisi-tradisi misalnya pernikahan, akan membutuhkan perhiasan-perhiasan sebagai perlengkapan acara tersebut.

4. DAMPAK NILAI – NILAI INTI TERHADAP PEMASAR
4.1. Kebutuhan
Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut karena ukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll), tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas consumen akan mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.
4.2. Keinginan
Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaza dan kepribadian individual dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menenbus keterbatasan tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh : manusia butuh makan, tetapi keinginan untuk memuaskan lapar tersebut terhgantung dari budayanya dan lingkungan tumbuhnya. Orang Yogya akan memenuhi kebutuhan makannya dengan gudeg, orang Jepang akan memuaskan keinginannya dengan makanan sukayaki dll.
4.3. Permintaan
Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut, akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang paling memuaskan. Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan menusia akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya.

5. PERUBAHAN NILAI
Budaya juga perlu mengalami perubahan nilai. Ada beberapa aspek dari perlunya perluasan perubahan budaya yaitu :
1. Budaya merupakan konsep yang meliputi banyak hal atau luas. Hal tersebut termasuk segala sesuatu dari pengaruh proses pemikiran individu dan perilakunya. Ketika budaya tidak menentukan sifat dasar dari frekuensi pada dorongan biologis seperti lapar, hal tersebut berpengaruh jika waktu dan cara dari dorongan ini akan memberi kepuasan.
2. Budaya adalah hal yang diperoleh. Namun tidak memaksudkan mewarisi respon dan kecenderungan. Bagaimanapun juga, bermula dari perilaku manusia tersebut.
3. Kerumitan dari masyarakat modern yang merupakan kebenaran budaya yang jarang memberikan ketentuan yang terperinci atas perilaku yang tepat.


5.1. Variasi nilai perubahan dalam nilai budaya terhadap pembelian dan konsumsi
Nilai budaya memberikan dampak yang lebih pada perilaku konsumen dimana dalam hal ini dimasukkan kedalam kategori-kategori umum yaitu berupa orientasi nilai-nilai lainnya yaitu merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang tepat antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam praktek pemasaran. Sebagai contoh, jika masyarakat menilai aktifitas kolektif, konsumen akan melihat kearah lain pada pedoman dalam keputusan pembelanjaan dan tidak akan merespon keuntungan pada seruan promosi untuk “menjadi seorang individual”. Dan begitu juga pada budaya yang individualistik. Sifat dasar dari nilai yang terkait ini termasuk individual/kolektif, kaum muda/tua, meluas/batas keluarga, maskulin/feminim, persaingan/kerjasama, dan perbedaan/keseragaman.
5.2. Individual/kolektif
Budaya individualis terdapat pada budaya Amerika, Australia, Inggris, Kanada, New Zealand, dan Swedia. Sedangkan Taiwan, Korea, Hongkong, Meksiko, Jepang, India, dan Rusia lebih kolektifis dalam orientasi mereka. Nilai ini adalah faktor kunci yang membedakan budaya, dan konsep diri yang berpengaruh besar pada individu. Tidak mengherankan, konsumen dari budaya yang memiliki perbedaan nilai, berbeda pula reaksi mereka pada produk asing, iklan, dan sumber yang lebih disukai dari suatu informasi. Seperti contoh, konsumen dari Negara yang lebih kolektifis cenderung untuk menjadi lebih suka meniru dan kurang inovatif dalam pembelian mereka dibandingkan dengan budaya individualistik. Dalam tema yang diangkat seperti ” be your self” dan “stand out”, mungkin lebih efektif dinegara amerika tapi secara umum tidak di negara Jepang, Korea, atau Cina.


5.3. Usia muda/tua
Dalam hal ini apakah dalam budaya pada suatu keluarga, anak-anak sebagai kaum muda lebih berperan dibandingkan dengan orang dewasa dalam pembelian. Dengan kata lain adalah melihat faktor budaya yang lebih bijaksana dalam melihat sisi dari peran usia. Seperti contoh di Negara kepulauan Fiji, para orang tua memilih untuk menyenangkan anak mereka dengan membeli suatu barang. Hal ini berbeda dengan para orang tua di Amerika yang memberikan tuntutan yang positif bagi anak mereka. Disamping itu, walaupun Cina memiliki kebijakan yang mengharuskan untuk membatasi keluarga memiliki lebih dari satu anak, tetapi bagi budaya mereka anak merupakan “kaisar kecil” bagi mereka. Jadi, apapun yang mereka inginkan akan segera dipenuhi. Dengan kata lain, penting untuk diingat bahwa segmen tradisional dan nilai masih berpengaruh dan pera pemasar harus menyesuaikan bukan hanya pada lintas budaya melainkan juga pada budaya didalamnya.
5.4. Luas/batasan keluarga
Yang dimaksud disini adalah bagaimana keluarga dalam suatu budaya membuat suatu keputusan penting bagi anggota keluarganya. Dengan kata lain apakah peran orang dewasa (orang tua) memiliki kebijakan yang lebih dalam memutuskan apa yang terbaik bagi anaknya. Atau malah sebaliknya anak-anak memberi keputusan sendiri apa yang terbaik bagi diri mereka sendiri. Dan bisa dikatakan juga bahwa pengaruh pembelian oleh orang tua akan berpengaruh untuk seterusnya pada anak. Seperti contoh pada beberapa budaya yaitu seperti di Meksiko, sama halnya dengan Amerika, peran orang dewasa sangat berpengaruh. Para orang tua lebih memiliki kecenderungan dalam mengambil keputusan dalam membeli. Begitu juga para orang dewasa muda di Thailand yang hidup sendiri diluar dari orang tua atau keluarga mereka. Tetapi ketergantungan dalam membeli masih dipengaruhi oleh orang tua maupun keluarga mereka. Yang lain halnya di India, sesuatu hal yang akan dibeli diputuskan bersama-sama dalam satu keluarga yaitu seperti diskusi keluarga diantara mereka.
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Kebudayaan yang semakin berkembang mengakibatkan pembelian dan konsumsi yang berubah pula. Kebudayaan secara tidak langsung telah mempengaruhi dalam segala aspek kehidupan manusia. Para pemasar dapat melihat perkembangan kebudayaan dengan cara melalui penjualan produk yang dijual pada konsumen serta pengaruhnya terhadap pembelian dan konsumsi mereka. Seraya melihat perubahan-perubahan nilai kebudayaan yang terjadi pada masyarakat.

1.2 Saran
Diharapkan para pemasar dapat meramal dan melihat peluang dari kebudayaan yang dapat mempengaruhi pembelian dan konsumen dimasa mendatang. Perkembangan pembelian dan konsumsi seseorang hendaknya mengikuti perkembangan kebudayaan masyarakat di suatu wilayah pemasaran tersebut. Dalam perkembangan kebudayaan diharapkan teknologi dalam pembuatan produk dapat ditingkatkan sehingga pembelian dan konsumsi dapat meningkat pula.

nama:fara rizaini h.l
kelas:3ea08
npm:12209005

sumber daya konsumen dan pengetahuan

SUMBER DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN

1.Sumber Daya Ekonomi
a.pengertian sumber daya ekonomi
Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayahtingkat ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain. Misalnya, penggunaan energi sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui. b. sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui (non-renewable or exhaustible resources). Jenis sumberdaya ini pada dasarnya meliputi sumberdaya alam yang mensuplai energi seperti minyak, gas alam, uranium, batubara serta mineral yang non energi seperti misalnya : tembaga, nikel,aluminium,dll.Sumberdaya alam jenis ini adalah sumberdaya alam dalam jumlah yang tetap berupa deposit mineral (mineral deposits) diberbagai tempat dimuka bumi. Sumberdaya alam jenis ini bisa habis baik karena sifatnya yang tidak bisa diganti oleh proses alam maupun karena proses penggantian alamiahnya berjalan lebih lamban dari jumlah pemanfaatannya. c. sumberdaya alam yang potensial untuk diperbarui (potentially renewable resources). Kategori sumberdaya alam ini tergolong sumberdaya alam yang bisa habis dalam jangka pendek jika digunakan dan dicemari secara cepat, namun demikian lambat laun akan dapat diganti melalui proses alamiah misalnya ; pohon-pohon di hutan, rumput di padang rumput, deposit air tanah, udara segar dan lain-lain Sumberdaya alam ini keberadaannya harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam kerangka untuk mendorong, mempercepat dan menunjang proses pembangunan wilayah (daerah). Namun demikian penting untuk diperhatikan aspek ketersediaan termasuk daya dukungnya terhadap mobilitas pembangunan daerah, karena apabila sumberdaya alam dengan 3 kategori ini dimanfaatkan dengan tidak bijaksana dan arif maka sudah barang tentu stagnasi dan kemunduran dinamika pembangunan ekonomi wilayah akan semakin cepat menjelma atau merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindarkan.Disamping komponen sumberdaya alam, pada saat ini peranan sumberdaya manusia (human resources) dalam konteks kegiatan pembangunan ekonomi termasuk pembangunan ekonomi daerah (wilayah) semakin signifikan. Faktor sumberdaya manusia ini telah menghadirkan suatu proses pemikiran baru dalam telaah teori-teori pembangunan ekonomi, yang menempatkan sumberdaya manusia sebagai poros utama pembangunan ekonomi baik dalam skala global, nasional maupun daerah. Strategi pembangunan ekonomi yang berbasis pada pengembangan sumberdaya manusia (human resources development) dianggap sangat relevan dan cocok dengan kondisi dan karakter pembangunan ekonomi terutama di negara-negara berkembang sejak era 80-an. Strategi pembangunan ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang pakar perencanaan pembangunan ekonomi berkebangsaan Pakistan yang bernama Mahbub Ul Haq yang pada saat itu menjadi konsultan Utama United Nation Development Programme (UNDP). Mahbub Ul Haq berpendapat bahwa pengembangan sumberdaya manusia harus dijadikan landasan utama dalam kebijakan pembangunan ekonomi di negara-negara sedang berkembang, dan hal ini dianggap penting mengingat ketertinggalan negara-negara berkembang terhadap negara-negara industri maju dalam tingkat kesejahteraan ekonomi seperti kualitas dan standar hidup hanya akan dapat diperkecil manakala terjadi peningkatan yang sangat signifikan dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia.Dari pola pemikiran seperti diatas maka takaran peranan sumberdaya manusia dalam proses pembangunan ekonomi dalam konteks untuk mengurangi kesenjangan pembangunan ekonomi pada dasarnya harus dilihat dari aspek peningkatan kualitasnya. Dengan kualitas sumberdaya manusia yang semakin meningkat, akan dapat mendorong peningkatan produktivitas ekonomi sekaligus sebagai modal dasar untuk memacu pertumbuhan ekonomi.Bagi kebayakan negara-negara yang tingkat pembangunan ekonominya sudah tergolong lebih maju, produktivitas sumberdaya manusia secara teknis telah dijadikan sebagai instrumen terpenting untuk mempertahankan pencapaian laju pertumbuhan ekonomi, sekaligus dalam upaya untuk memperkuat basis struktural perekonomiannya. Dalam era globalisasi, kualitas sumberdaya manusia yang handal akan sangat membantu suatu negara untuk memenangkan kompetisi atau persaingan dalam perekonomian global sekaligus dapat menjaga eksistensi negara tersebut dalam percaturan dan dinamika perekonomian dunia yang semakin kompetitif.
b. Peranan Sumberdaya Ekonomi Dalam Pembangunan Ekonomi Daerah
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam era otonomi daerah dewasa ini, kecepatan dan optimalisasi pembangunan wilayah (daerah) tentu akan sangat ditentukan oleh kapasitas dan kapabilitas sumberdaya ekonomi (baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia). Keterbatasan dalam kepemilikan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang berkulitas dapat menimbulkan kemunduran yang sangat berarti dalam dinamika pembangunan ekonomi daerah. Konsekuensi lain yang ditimbulkan sebagai akibat terbatasnya kapasitas dan kapabilitas sumberdaya ekonomi yang dimiliki daerah adalah ketidakleluasaan daerah yang bersangkutan untuk mengarahkan program dan kegiatan pembangunan ekonominya, dan situasi ini menyebabkan munculnya pula disparitas pembangunan ekonomi wilayah. Kondisi ini tampaknya menjadi tak terhindarkan terutama bila dikaitkan dengan pelaksanaan otonomi daerah dewasa ini.Dalam telaah teoritis, dengan sangat tepat Hadi dan Anwar (1996) yang banyak menganalisis tentang dinamika ketimpangan dan pembangunan ekonomi antar wilayah mengungkapkan bahwa salah satu penyebab munculnya ketimpangan pembangunan ekonomi antar wilayah di Indonesia adalah adanya perbedaan dalam karakteristik limpahan sumberdaya alam (resources endowment) dan sumberdaya manusia (human resources) disamping beberapa faktor lain yang juga sangat krusial seperti perbedaan demografi, perbedaan potensi lokasi, perbedaan aspek aksesibilitas dan kekuasaan (power) dalam pengambilan keputusan serta perbedaan aspek potensi pasar.
Dengan pola analisis sebagaimana diilustrasikan diatas dapat digarisbawahi bahwa pengelolaan, ketersediaan, dan kebijakan yang tepat, relevan serta komprehensif amat dibutuhkan dalam kaitannya dengan percepatan proses pembangunan ekonomi daerah dan penguatan tatanan ekonomi daerah yang pada gilirannya dapat menjamin keberlanjutan proses pembangunan ekonomi dimaksud. Namun amat disayangkan, dinamika pelaksanaan pembangunan ekonomi wilayah (daerah) dalam era otonomi daerah dewasa ini, memiliki atau menampakkan suatu kedenderungan dimana daerah yang kaya akan sumberdaya alam lebih cepat menikmati kemajuan pembangunan bila dibandingkan dengan wilayah lain yang miskin akan sumberdaya alam, hal ini diperparah lagi dengan keterbatasan kualitas sumberdaya manusia. Apabila kondisi seperti ini terus berlanjut maka tidaklah terlalu mengherankan manakala issu tentang ketimpangan pembangunan antara wilayah (kawasan) yang merebak di akhir Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama yang lalu, kembali muncul dengan sosok yang semakin mengkhawatirkan.Sebagai ilustrasi, berikut ini dikutip pendapat seorang pakar yang banyak menyoroti tentang dinamika otonomi daerah : “.. negara Indonesia kaya akan sumberdaya alam, tetapi rakyatnya banyak yang miskin. Kenyataan paradoksal tersebut tentunya ada penyebabnya, antara lain karena lemahnya pengelolaan manajemen sumberdaya alam serta penguasaan oleh segelintir orang yang rakus. Seiring dengan semangat desentralisasi, sebagian besar kewenangan pengelolaan sumberdaya alam sudah diserahkan kepada daerah, termasuk kewenangan di daerah otoritas seperti kawasan kehutanan, kawasan pertambangan, kawasan pelabuhan dan lain sebagainya yang selama ini tidak tersentuh oleh kewenangan Daerah Kabupaten/ Kota (lihat pasal 129 UU Nomor 22 Tahun 1999). Bagaimana menggunakan sumberdaya alam untuk kepentingan rakyat banyak akan sangat tergantung pada kemauan politik (political will) dan tindakan politik (political action) dari pemerintahan daerah”. (Wasistiono, 2003)
1.2 Sumber Daya Sementara
l Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen.
l Karena konsumen mayoritas semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang.
l Sumber daya kognitifProduk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods).
a. Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya. Contoh: Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib)
b. Barang Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food
1.3 Sumber Daya Kognitif
Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme,
Periode sensorimotor
Menurut Piaget,bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut. Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan:
  1. Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.
  2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.
  3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.
  4. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).
  5. Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.
  6. Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal kreatifitas
Tahapan praoperasional
Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi psikologis muncul. Pemikiran (Pra)Operasi dalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda.
Menurut Piaget, tahapan pra-operasional mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul antara usia dua sampai enam tahun. Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan bahasanya. Mereka mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar. Bagaimanapun, mereka masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis. Di permulaan tahapan ini, mereka cenderung egosentris, yaitu, mereka tidak dapat memahami tempatnya di dunia dan bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama lain. Mereka kesulitan memahami bagaimana perasaan dari orang di sekitarnya. Tetapi seiring pendewasaan, kemampuan untuk memahami perspektif orang lain semakin baik. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan.
Tahapan operasional konkrit
Tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan. Muncul antara usia enam sampai duabelas tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai. Proses-proses penting selama tahapan ini adalah:
Pengurutan—kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang paling kecil.
Klasifikasi—kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa animisme(anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan)
Decentering—anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.
Reversibility—anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.
Konservasi—memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.
Penghilangan sifat Egosentrisme—kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.
Tahapan operasional formal
Tahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya. Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif penawaran normal, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit.
Informasi umum mengenai tahapan-tahapan
Keempat tahapan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Walau tahapan-tahapan itu bisa dicapai dalam usia bervariasi tetapi urutannya selalu sama. Tidak ada ada tahapan yang diloncati dan tidak ada urutan yang mundur.
  • Universal (tidak terkait budaya)
  • Bisa digeneralisasi: representasi dan logika dari operasi yang ada dalam diri seseorang berlaku juga pada semua konsep dan isi pengetahuan
  • Tahapan-tahapan tersebut berupa keseluruhan yang terorganisasi secara logis
  • Urutan tahapan bersifat hirarkis (setiap tahapan mencakup elemen-elemen dari tahapan sebelumnya, tapi lebih terdiferensiasi dan terintegrasi)
  • Tahapan merepresentasikan perbedaan secara kualitatif dalam model berpikir, bukan hanya perbedaan kuantitatif
Proses perkembangan
Seorang individu dalam hidupnya selalu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan berinteraksi tersebut, seseorang akan memperoleh skema. Skema berupa kategori pengetahuan yang membantu dalam menginterpretasi dan memahami dunia. Skema juga menggambarkan tindakan baik secara mental maupun fisik yang terlibat dalam memahami atau mengetahui sesuatu. Sehingga dalam pandangan Piaget, skema mencakup baik kategori pengetahuan maupun proses perolehan pengetahuan tersebut. Seiring dengan pengalamannya mengeksplorasi lingkungan, informasi yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi, menambah, atau mengganti skema yang sebelumnya ada. Sebagai contoh, seorang anak mungkin memiliki skema tentang sejenis binatang, misalnya dengan burung. Bila pengalaman awal anak berkaitan dengann burung kenari, anak kemungkinan beranggapan bahwa semua burung adalah kecil, berwarna kuning, dan mencicit. Suatu saat, mungkin anak melihat seekor burung unta. Anak akan perlu memodifikasi skema yang ia miliki sebelumnya tentang burung untuk memasukkan jenis burung yang baru ini.
Asimilasi adalah proses menambahkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada. Proses ini bersifat subjektif, karena seseorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi yang diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya. Dalam contoh di atas, melihat burung kenari dan memberinya label "burung" adalah contoh mengasimilasi binatang itu pada skema burung si anak.
Akomodasi adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau penggantian skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam proses ini dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali. Dalam contoh di atas, melihat burung unta dan mengubah skemanya tentang burung sebelum memberinya label "burung" adalah contoh mengakomodasi binatang itu pada skema burung si anak.
Melalui kedua proses penyesuaian tersebut, sistem kognisi seseorang berubah dan berkembang sehingga bisa meningkat dari satu tahap ke tahap di atasnya. Proses penyesuaian tersebut dilakukan seorang individu karena ia ingin mencapai keadaan equilibrium, yaitu berupa keadaan seimbang antara struktur kognisinya dengan pengalamannya di lingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang tersebut selalu tercapai dengan menggunakan kedua proses penyesuaian di atas.
Dengan demikian, kognisi seseorang berkembang bukan karena menerima pengetahuan dari luar secara pasif tapi orang tersebut secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya.

1.4 Pengetahuan Organisasi:
l Pengetahuan organisasi ini dimaksudkan untuk mencakup semua jenis skema untuk mengorganisir informasi dan manajemen pengetahuan mempromosikan 1. Pengetahuan organisasi mencakup skema klasifikasi yang mengatur bahan-bahan pada tingkat umum (seperti buku-buku di rak), judul-judul subjek yang menyediakan akses yang lebih rinci, dan otoritas file yang mengontrol versi varian informasi penting (seperti nama-nama geografis dan nama-nama pribadi). Istilah pengetahuan organisasi ini dimaksudkan untuk mencakup semua jenis skema untuk mengorganisir informasi dan mempromosikan manajemen pengetahuan 1. Sistem pengetahuan organisasi yang mencakup Mengatur skema Klasifikasi bahan-bahan pada tingkat umum (seperti buku-buku di rak), judul-judul subjek yang menyediakan akses lebih terperinci, dan Otoritas varian versi file yang mengontrol informasi kunci (seperti nama-nama dan nama Geografis -nama pribadi). Mereka juga termasuk kurang-skema tradisional, seperti jaringan semantik dan ontologi. Mereka juga termasuk kurang-skema tradisional, seperti jaringan semantik dan ontologi. Karena sistem organisasi pengetahuan mekanisme untuk mengorganisir informasi, mereka berada di jantung dari setiap perpustakaan, museum, dan arsip. Karena mekanisme sistem pengetahuan organisasi untuk mengorganisir informasi, mereka berada di jantung dari setiap perpustakaan, museum, dan arsip. Sistem organisasi pengetahuan digunakan untuk mengatur bahan-bahan untuk tujuan pengambilan dan untuk mengelola koleksi. Sistem pengetahuan organisasi Digunakan untuk Mengatur bahan-bahan untuk tujuan pengambilan dan untuk mengelola koleksi. Sebuah KOS berfungsi sebagai jembatan antara kebutuhan informasi pengguna dan materi dalam koleksi. Sebuah berfungsi KOS Sebagai jembatan antara kebutuhan pengguna informasi dan materi dalam koleksi. Dengan itu, pengguna harus dapat mengidentifikasi objek menarik tanpa pengetahuan sebelumnya keberadaannya. Dengan itu, pengguna harus dapat mengidentifikasi objek menarik tanpa pengetahuan sebelumnya keberadaannya. Baik melalui browsing atau mencari langsung, baik melalui tema pada halaman Web atau situs mesin pencari, para KOS membimbing pengguna melalui proses penemuan. Baik melalui mencari atau browsing langsung, baik melalui tema pada halaman Web atau situs mesin pencari, para KOS membimbing pengguna melalui proses penemuan. Selain itu, Koss mengijinkan penyelenggara untuk menjawab pertanyaan mengenai cakupan pengumpulan dan apa yang dibutuhkan untuk melengkapi itu. Selain itu, Koss mengijinkan Penyelenggara untuk menjawab pertanyaan mengenai cakupan Pengumpulan dan apa yang dibutuhkan untuk melengkapi itu.
Semua perpustakaan digital menggunakan satu atau lebih KOS. Semua perpustakaan digital Menggunakan satu atau lebih KOS. Sama seperti di perpustakaan fisik, para KOS dalam perpustakaan digital memberikan gambaran umum isi koleksi dan mendukung pengambilan. Sama seperti di perpustakaan fisik, ayat dalam perpustakaan digital KOS Memberikan gambaran umum isi koleksi dan mendukung pengambilan. Mungkin skema KOS tradisional yang relevan dengan ruang lingkup materi dan audiens yang diharapkan untuk perpustakaan digital (seperti Sistem Desimal Dewey atau INSPEC Thesaurus), sebuah skema yang dikembangkan secara komersial seperti Yahoo atau Excite kategori, atau lokal mengembangkan skema untuk intranet perusahaan. Mungkin skema KOS tradisional yang relevan dengan materi dan Ruang Lingkup audiens yang diharapkan untuk perpustakaan digital (seperti Sistem Desimal Dewey atau INSPEC Thesaurus), sebuah skema yang dikembangkan secara komersial seperti Yahoo atau Excite kategori, atau mengembangkan skema lokal untuk intranet perusahaan.

Keputusan apa yang sistem organisasi pengetahuan untuk menggunakan merupakan pusat pengembangan perpustakaan digital apapun. Keputusan apa yang sistem pengetahuan organisasi untuk Menggunakan Merupakan pusat pengembangan perpustakaan digital apapun. KOS harus yang berlaku, baik secara otomatis atau dengan catalogers manusia, untuk sumber daya yang termasuk dalam perpustakaan digital. KOS harus yang berlaku, baik secara otomatis atau dengan catalogers manusia, untuk sumber daya yang termasuk dalam perpustakaan digital. Setelah materi disertakan dalam koleksi, yang KOS harus berarti bagi para penggunanya. Setelah materi disertakan dalam koleksi, yang KOS harus berarti bagi para penggunanya. Bagian ini menguraikan karakteristik Koss, menggambarkan jenis umum, dan membahas asal-usul dan tradisional mereka menggunakan. Bagian ini menguraikan karakteristik Koss, menggambarkan jenis umum, dan membahas asal-usul dan Menggunakan tradisional mereka. Karakteristik umum Pengetahuan umum Karakteristik Sistem Organisasi Organisasi Sistem Pengetahuan Hal ini sering mengatakan bahwa manusia adalah melekat penyelenggara. Hal ini sering mengatakan Bahwa manusia adalah melekat Penyelenggara. Dari usia dini, anak-anak bermain sortasi dan pencocokan permainan. Dari usia dini, anak-anak bermain sortasi dan pencocokan permainan. Kami mengatasi dengan dunia yang senantiasa berubah dengan membandingkan benda-benda baru atau pengalaman dengan orang-orang yang kita kenal, mengidentifikasi pola-pola dan kategorisasi apa yang baru ke dalam kerangka acuan yang ada. Kami mengatasi dengan dunia yang senantiasa berubah dengan membandingkan benda-benda baru atau pengalaman dengan orang-orang yang kita kenal, mengidentifikasi pola-pola dan kategorisasi apa yang baru ke dalam Kerangka Acuan yang ada. Penekanan pada pengembangan Koss komprehensif dapat dilihat dalam tulisan-tulisan paling awal yang kita filsuf, banyak dari mereka terus mempengaruhi pandangan kita tentang dunia. Penekanan pada pengembangan Koss komprehensif dapat dilihat dalam tulisan-tulisan paling awal yang kita FILSUF, banyak dari mereka terus Mempengaruhi pandangan kita tentang dunia. Sebagai contoh, Aristoteles upaya untuk mengkategorikan pengetahuan ke dalam kelompok-kelompok (seperti fisika, politik, atau psikologi) yang tercermin dalam bahasa kita, pendidikan kita, dan ilmu pengetahuan kita. Sebagai contoh, Aristoteles Upaya untuk mengkategorikan pengetahuan ke dalam kelompok-kelompok (seperti fisika, politik, atau psikologi) yang tercermin dalam bahasa kita, pendidikan kita, dan ilmu pengetahuan kita. Asli skema klasifikasi Library of Congress, digunakan antara 1800 dan 1814, didasarkan pada karya-karya filosofis dari Sir Francis Bacon dan diwarisi dari tradisi Inggris. Mulai tahun 1814, pengaruh dari Thomas Jefferson dapat dilihat pada koleksi Perpustakaan Kongres. Klasifikasi skema Asli Library of Congress, Digunakan antara 1800 dan 1814, didasarkan pada karya-karya filosofis dari Sir Francis Bacon tradisi dan diwarisi dari Inggris. Mulai tahun 1814, pengaruh dari Thomas Jefferson dapat dilihat di Perpustakaan Kongres koleksi. Jefferson, yang direklasifikasi perpustakaan, mencerminkan filsafat yang lebih humanis (Lesk 1997). Jefferson, yang direklasifikasi perpustakaan, mencerminkan filsafat yang lebih humanis (Lesk 1997). Tidak ada satu skema klasifikasi pengetahuan di mana semua orang setuju. Tidak ada satu skema Klasifikasi pengetahuan di mana semua orang setuju. Michael Lesk berspekulasi bahwa sementara satu KOS akan menguntungkan, itu adalah tidak mungkin bahwa sistem seperti ini akan pernah dikembangkan. Budaya dapat menghambat skema klasifikasi pengetahuan sehingga apa yang bermakna bagi satu budaya tidak selalu bermakna bagi lain (Lesk 1997). Michael Lesk berspekulasi Bahwa sementara satu KOS akan menguntungkan, itu adalah Bahwa tidak mungkin sistem seperti ini akan selalu dikembangkan. Budaya dapat menghambat skema pengetahuan Klasifikasi Sehingga apa yang bermakna bagi satu budaya tidak selalu bermakna bagi lain (Lesk 1997). Oleh karena itu, kita hidup di dunia yang banyak, varian cara untuk mengatur pengetahuan. Oleh karena itu, kita hidup di dunia yang banyak, varian cara untuk Mengatur pengetahuan. Meskipun keragaman mereka, Koss memiliki karakteristik umum berikut yang penting untuk mereka gunakan dalam penyelenggaraan perpustakaan digital. Meskipun keragaman mereka, Koss berikut memiliki karakteristik umum yang penting untuk mereka gunakan dalam Penyelenggaraan perpustakaan digital.

* The KOS memaksakan pandangan tertentu tentang dunia di koleksi dan barang-barang di dalamnya. Di KOS Tertentu memaksakan pandangan tentang dunia di koleksi dan barang-barang di dalamnya.
* Entitas yang sama dapat dicirikan dengan cara yang berbeda, tergantung pada KOS yang digunakan. Entitas yang sama dapat dicirikan dengan cara yang Berbeda, tergantung pada KOS yang Digunakan.
* Harus ada cukup kesamaan antara konsep yang ditunjukkan dalam suatu KOS dan dunia nyata objek yang mengacu pada konsep bahwa seseorang yang berpengetahuan luas bisa menerapkan sistem dengan reliabilitas yang wajar. Harus ada cukup kesamaan antara konsep yang ditunjukkan Dalam Suatu KOS dan dunia nyata objek yang mengacu pada konsep Bahwa seseorang yang berpengetahuan luas bisa menerapkan sistem dengan reliabilitas yang wajar. Demikian juga, orang yang mencari materi yang relevan dengan menggunakan KOS harus dapat menghubungkan konsep-nya dengan perwakilan dalam sistem. Demikian juga, orang yang mencari materi yang relevan dengan Menggunakan KOS harus dapat Menghubungkan konsep-nya dengan Perwakilan dalam sistem.

Jenis Jenis Sistem Organisasi Pengetahuan Organisasi Sistem Pengetahuan

A review dari beberapa sistem organisasi pengetahuan khas menunjukkan ruang lingkup dan penerapan mereka ke berbagai pengaturan perpustakaan digital. Walaupun ada definisi khusus untuk banyak Koss ini di ilmu komputer dan informasi ilmu sastra, dan bahkan dalam dokumen standar, ada perdebatan mengenai definisi ini. A review dari pengetahuan organisasi Beberapa sistem khas menunjukkan Ruang Lingkup dan Penerapan mereka ke berbagai Pengaturan perpustakaan digital. Walaupun ada definisi khusus untuk banyak Koss ini di ilmu komputer dan informasi ilmu sastra, dan Bahkan dalam dokumen standar, ada Perdebatan mengenai definisi ini. Istilah yang sering digunakan, terutama dalam pers populer dan dalam perdagangan buku, dalam cara yang tidak standar. Istilah yang sering Digunakan, terutama dalam pers populer dan dalam perdagangan buku, dalam cara yang tidak standar. Mencerminkan lingkup praktik ini, baru-baru ini Organisasi Standar Informasi Nasional (NISO) lokakarya di tesaurus elektronik menekankan perlunya untuk meningkatkan definisi dari "terminologi yang berhubungan dengan terminologi" (NISO 1999). Lingkup mencerminkan praktik ini, baru-baru ini Organisasi Informasi Standar Nasional (NISO) Lokakarya di tesaurus elektronik Perlunya untuk Meningkatkan menekankan definisi dari "Terminologi yang berhubungan dengan Terminologi" (NISO 1999).

Keterangan yang diberikan di sini memberikan gambaran yang mungkin untuk mengatur sistem perpustakaan digital. Keterangan yang diberikan di sini Memberikan gambaran yang mungkin untuk Mengatur sistem perpustakaan digital. Keterangan didasarkan pada karakteristik seperti struktur dan kompleksitas, hubungan antara istilah-istilah, dan fungsi sejarah. Keterangan didasarkan pada karakteristik dan struktur seperti kompleksitas, hubungan antara istilah-istilah, dan fungsi sejarah. Daftar ini tidak komprehensif; juga adalah definisi dari istilah-istilah yang terdapat dalam dokumen standar tertentu. Daftar ini tidak komprehensif; juga adalah definisi dari istilah-istilah yang Terdapat dalam standar dokumen tertentu. Mereka dikelompokkan ke dalam tiga kategori umum: daftar istilah, yang menekankan daftar istilah yang sering kali dengan definisi, klasifikasi dan kategori, yang menekankan subjek penciptaan set; dan hubungan daftar, yang menekankan hubungan antara istilah dan konsep. Mereka dikelompokkan ke dalam tiga kategori umum: daftar istilah, yang menekankan daftar istilah yang sering kali dengan definisi, Klasifikasi dan kategori, yang menekankan subjek penciptaan ditetapkan; dan Hubungan daftar, yang menekankan hubungan antara istilah dan konsep. Daftar Istilah Daftar Istilah Authority File. Authority file daftar istilah yang digunakan untuk mengontrol nama varian untuk suatu entitas atau nilai domain untuk bidang tertentu. Authority File. File Otoritas daftar istilah yang Digunakan untuk mengontrol varian nama untuk Entitas Suatu nilai atau pendaftaran domain untuk bidang tertentu. Contohnya termasuk nama untuk negara-negara, individu, dan organisasi. Contohnya termasuk nama untuk negara-negara, individu, dan organisasi. Nonpreferred istilah mungkin dapat dihubungkan dengan versi yang lebih disukai. Istilah Nonpreferred mungkin dapat dihubungkan dengan versi yang lebih disukai. KOS jenis ini umumnya tidak termasuk dalam struktur organisasi atau kompleks. KOS jenis ini umumnya tidak termasuk dalam struktur organisasi atau kompleks. Mungkin presentasi abjad atau diselenggarakan oleh skema klasifikasi yang dangkal. Abjad atau presentasi mungkin diselenggarakan oleh skema Klasifikasi yang dangkal. Hierarki terbatas dapat diterapkan untuk memungkinkan navigasi sederhana, terutama ketika file otoritas sedang diakses secara manual atau sangat besar. Hierarki terbatas dapat diterapkan untuk memungkinkan navigasi sederhana, terutama file Otoritas Ketika sedang diakses secara manual atau sangat besar. Contoh file otoritas termasuk Library of Congress Name Authority File dan Geografis Getty Authority File. Otoritas file contoh termasuk Library of Congress Name Authority File dan Geografis Getty Authority File.

Glosari. A glossary adalah daftar istilah, biasanya dengan definisi. Istilah mungkin dari bidang subjek tertentu atau dari pekerjaan tertentu. Glosari. Seorang glossary daftar istilah adalah, biasanya dengan definisi. Istilah-istilah yang mungkin dari bidang subjek Tertentu atau dari pekerjaan tertentu. Istilah didefinisikan dalam lingkungan tertentu dan jarang termasuk varian makna. Istilah Tertentu didefinisikan dalam lingkungan dan jarang termasuk varian makna. Contohnya termasuk Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Persyaratan Lingkungan Hidup. Contohnya termasuk Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Persyaratan Lingkungan Hidup. Kamus. Kamus adalah daftar menurut abjad kata dan definisi mereka. Kamus. Kamus adalah daftar kata Abjad dan menurut definisi mereka. Varian indra disediakan bila memungkinkan. Kamus lebih umum cakupannya daripada Glosari. Varian indra disediakan bila memungkinkan. Kamus yang lebih umum cakupannya daripada Glosari. Mereka mungkin juga menyediakan informasi tentang asal-usul kata, varian (dengan ejaan dan morfologi), dan banyak makna di seluruh disiplin ilmu. Sementara kamus mungkin juga menyediakan sinonim dan melalui definisi, relasi kata, tidak ada struktur hirarkis eksplisit atau mencoba mengelompokkannya konsep. Mereka mungkin juga Memberikan informasi mengenai asal-usul kata, varian (dengan Ejaan dan Morfologi), dan banyak makna di seluruh disiplin ilmu. Sementara juga dapat menyediakan kamus sinonim dan melalui definisi, Relasi kata, tidak ada struktur hirarkis eksplisit atau kelompok berusaha dengan konsep mereka. Gazetteers. Seorang wartawan adalah daftar nama-nama tempat. Gazetteers. Seorang wartawan adalah daftar nama-nama tempat. Gazetteers tradisional telah diterbitkan sebagai buku atau telah muncul sebagai indeks atlas. Diterbitkan telah Gazetteers tradisional Sebagai buku atau indeks telah Muncul Sebagai atlas. Setiap entri juga dapat diidentifikasi dengan jenis fitur, seperti sungai, kota, atau sekolah. Setiap Entri juga dapat diidentifikasi dengan jenis fitur, seperti sungai, kota, atau sekolah. Sebuah contoh adalah US Code of Geographic Names. Sebuah contoh adalah US Code of Geographic Names. Geospatially direferensikan gazetteers memberikan koordinat untuk mencari tempat di permukaan bumi. Memberikan Geospatially Koordinat direferensikan gazetteers untuk mencari tempat di permukaan bumi. Istilah jurnalis memiliki beberapa arti lain, termasuk publikasi pengumuman seperti paten atau hukum wartawan. Beberapa istilah jurnalis memiliki arti lain, termasuk publikasi pengumuman patena seperti hukum atau wartawan. Gazetteers ini sering diselenggarakan menggunakan skema klasifikasi atau kategori subjek. Gazetteers ini sering diselenggarakan Klasifikasi Menggunakan skema atau kategori subjek. Klasifikasi dan Kategori Klasifikasi dan Kategori Perihal Pos. Jenis skema ini menyediakan seperangkat terkendali istilah untuk mewakili subyek item dalam koleksi. Perihal Pos. Jenis Skema ini menyediakan seperangkat terkendali istilah untuk mewakili subyek dalam koleksi item. Perihal pos daftar dapat luas dan mencakup berbagai mata pelajaran, namun daftar judul subjek struktur umumnya sangat dangkal, dengan struktur hirarkis yang terbatas. Perihal pos daftar dapat luas dan mencakup berbagai mata pelajaran, namun daftar judul subjek struktur umumnya sangat dangkal, dengan struktur hirarkis yang terbatas. Digunakan, judul subjek cenderung dikoordinasikan, dengan aturan untuk bagaimana mereka dapat bergabung untuk memberikan konsep yang lebih spesifik. Digunakan, judul subjek cenderung dikoordinasikan, dengan aturan untuk bagaimana mereka dapat bergabung untuk Memberikan konsep yang lebih Spesifik. Contoh termasuk Kedokteran Subject Headings (MeSH) dan Library of Congress Subject Headings (LCSH). Contoh termasuk Kedokteran Subject Headings (MeSH) dan Library of Congress Subject Headings (LCSH). Skema klasifikasi, taksonomi, dan Kategorisasi Skema. Istilah-istilah ini sering digunakan secara bergantian. Skema Klasifikasi, Taksonomi, dan Kategorisasi Skema. Istilah-istilah ini sering Digunakan secara bergantian. Walaupun mungkin ada perbedaan halus dari contoh contoh, jenis Koss semua menyediakan cara untuk memisahkan entitas menjadi "ember" atau topik yang luas tingkatan. Walaupun mungkin ada contoh dari halus Perbedaan contoh, semua jenis Koss menyediakan cara untuk memisahkan Entitas menjadi "bara" atau topik yang luas Tingkatan. Beberapa contoh memberikan hirarkis susunan notasi angka atau abjad untuk mewakili topik yang luas. Beberapa contoh Memberikan susunan hirarkis atau Abjad notasi angka untuk mewakili topik yang luas. Koss jenis ini mungkin tidak mengikuti aturan-aturan untuk hirarki yang diperlukan dalam Tesaurus NISO ANSI Standar (Z39.19) (NISO 1998), dan mereka tidak memiliki hubungan eksplisit disajikan dalam thesaurus. Koss jenis ini mungkin tidak Mengikuti aturan-aturan yang diperlukan untuk Hirarki dalam Tesaurus NISO ANSI Standard (Z39.19) (NISO 1998), dan mereka tidak memiliki hubungan eksplisit disajikan dalam thesaurus. Contoh mencakup skema klasifikasi Library of Congress Classification Schedules (yang terbuka, sistem diperluas), Klasifikasi Desimal Dewey (sistem tertutup bagian dengan 10 angka desimal ekstensi), dan Klasifikasi Desimal Universal (berdasarkan Dewey tetapi diperluas hingga mencakup aspek , atau aspek-aspek tertentu dari sebuah topik). Contoh skema mencakup Klasifikasi Library of Congress Classification Schedules (yang terbuka, sistem diperluas), Klasifikasi Desimal Dewey (bagian sistem tertutup dengan ekstensi 10 angka desimal), dan Klasifikasi Desimal Universal (berdasarkan Kwek tetapi diperluas hingga mencakup Aspek, atau Aspek-Aspek Tertentu dari sebuah topik). Kategori subjek sering digunakan untuk kelompok tesaurus istilah dalam set topik yang luas yang terletak di luar skema hirarkis tesaurus. Kategori subjek sering Digunakan untuk kelompok tesaurus istilah dalam mengatur topik yang luas yang Terletak di luar skema hirarkis tesaurus. Taksonomi semakin sering digunakan dalam desain berorientasi objek dan sistem manajemen pengetahuan untuk menunjukkan setiap pengelompokan objek berdasarkan karakteristik tertentu. Taksonomi semakin sering Digunakan Berorientasi objek dalam desain sistem dan manajemen pengetahuan untuk menunjukkan setiap pengelompokan objek berdasarkan karakteristik tertentu.
Hubungan Hubungan Daftar Daftar Thesauri. Thesauri didasarkan pada konsep-konsep dan mereka menunjukkan hubungan di antara istilah. Thesauri. Thesauri didasarkan pada konsep-konsep dan mereka menunjukkan hubungan di antara istilah. Hubungan biasanya dinyatakan dalam thesaurus termasuk hirarki, kesetaraan (sinonim), dan asosiasi atau keterkaitan. Hubungan ini umumnya diwakili oleh notasi BT (istilah yang lebih luas), NT (istilah sempit), SY (sinonim), dan RT (asosiatif atau istilah yang berhubungan). Hubungan biasanya dinyatakan dalam termasuk tesaurus Hierarki, Kesetaraan (sinonim), dan asosiasi atau keterkaitan. Hubungan-hubungan ini umumnya diwakili oleh notasi BT (istilah yang lebih luas), NT (istilah sempit), SY (sinonim), dan RT (asosiatif atau istilah terkait). Hubungan asosiatif mungkin lebih rinci dalam beberapa skema. Hubungan asosiatif mungkin lebih rinci dalam beberapa skema. Misalnya, Unified Medical Language System (UMLS) dari National Library of Medicine telah didefinisikan lebih dari 40 hubungan, banyak yang asosiatif. Misalnya, Unified Medical Language System (UMLS) dari National Library of Medicine telah didefinisikan lebih dari 40 hubungan, banyak yang asosiatif. Istilah yang dipilih untuk mengindeks dan pengambilan diidentifikasi. Istilah yang dipilih untuk mengindeks dan pengambilan diidentifikasi. Entry istilah (atau istilah nonpreferred) menunjuk pada istilah yang lebih disukai untuk digunakan untuk setiap konsep. Entry istilah (atau istilah nonpreferred) menunjuk pada istilah yang lebih disukai untuk Digunakan untuk setiap konsep.

Ada standar untuk pengembangan satu bahasa tesaurus (NISO 1998; ISO 1986) dan tesaurus multibahasa (ISO 1985). Ada standar untuk pengembangan satu tesaurus bahasa (NISO 1998; ISO 1986) dan tesaurus multibahasa (ISO 1985). Dalam standar ini, definisi thesaurus cukup sempit. Dalam standar ini, definisi thesaurus cukup sempit. Standar hubungan yang diasumsikan, seperti identifikasi lebih suka istilah, dan ada aturan untuk menciptakan hubungan antara istilah. Definisi thesaurus dalam standar-standar ini sering kali berbeda dengan skema yang secara tradisional disebut tesaurus. Standar hubungan yang diasumsikan, seperti Identifikasi lebih suka istilah, dan ada aturan untuk Menciptakan hubungan di antara istilah-istilah. Definisi tesaurus dalam standar-standar ini sering kali Berbeda dengan skema yang secara tradisional Disebut tesaurus. Banyak tesaurus tidak mengikuti semua aturan dari standar tapi masih biasanya disebut sebagai tesaurus. Banyak tesaurus tidak Mengikuti semua aturan dari standar tapi masih biasanya Disebut Sebagai tesaurus. Tesaurus jenis lain, seperti Roget's Thesaurus (dengan penambahan klasifikasi kategori), hanya mewakili kesetaraan. Tesaurus jenis lain, seperti Roget's Thesaurus (dengan penambahan Klasifikasi kategori), hanya mewakili Kesetaraan. Banyak tesaurus yang besar, mereka mungkin mencakup lebih dari 50.000 istilah. Sebagian besar dikembangkan untuk disiplin tertentu atau produk tertentu atau keluarga produk. Tesaurus banyak yang besar, mereka mungkin mencakup lebih dari 50,000 istilah. Sebagian besar dikembangkan untuk disiplin Tertentu Tertentu produk atau keluarga atau produk. Contoh-contoh termasuk Organisasi Pangan dan Pertanian's Aquatic Sciences dan Perikanan Thesaurus dan National Aeronautic and Space Administration (NASA) Thesaurus untuk aeronautika dan kedirgantaraan-topik terkait. Contoh-contoh termasuk Organisasi Pangan dan Pertanian's Perairan Ilmu dan Perikanan Thesaurus dan Aeronatik Nasional dan Space Administration (NASA) untuk Thesaurus aeronautika dan kedirgantaraan-topik terkait. Semantik Networks. Dengan munculnya pengolahan bahasa alami, sudah ada perkembangan yang signifikan dalam jaringan semantik. Jaringan semantik. Dengan munculnya pengolahan bahasa alami, telah ada perkembangan yang signifikan dalam jaringan semantik. Koss ini konsep-konsep dan istilah struktur bukan sebagai hierarki tetapi sebagai jaringan atau web. Koss ini konsep-konsep dan istilah struktur tetapi bukan Hierarki Sebagai Sebagai jaringan atau web. Konsep dianggap sebagai node, dan hubungan cabang keluar dari mereka. Konsep Dianggap Sebagai simpul, dan keluar dari cabang hubungan mereka. Hubungan umumnya melampaui standar BT, NT, dan RT. Melampaui standar umumnya hubungan BT, NT, dan RT. Mereka mungkin mencakup seluruh-bagian tertentu, sebab-akibat, atau hubungan orangtua-anak. Mereka mungkin mencakup seluruh-bagian Tertentu, sebab-akibat, atau hubungan Orangtua-anak. Yang paling terkenal jaringan semantik adalah WordNet Princeton University, yang sekarang digunakan di berbagai mesin pencari. Yang paling terkenal adalah jaringan semantik WordNet Princeton University, yang sekarang Digunakan di berbagai mesin pencari. Ontologi. Ontologi adalah label terbaru harus terpasang ke beberapa sistem organisasi pengetahuan. Ontologi. Ontologi adalah label terbaru harus terpasang ke sistem Beberapa organisasi pengetahuan. Manajemen pengetahuan masyarakat sedang mengembangkan konsep spesifik ontologi sebagai model. Manajemen pengetahuan masyarakat sedang mengembangkan konsep ontologi Spesifik Sebagai model. Mereka dapat mewakili hubungan yang kompleks di antara objek-objek, dan termasuk peraturan dan aksioma yang hilang dari jaringan semantik. Mereka dapat mewakili hubungan yang kompleks di antara objek-objek, dan termasuk peraturan dan aksioma yang hilang dari jaringan semantik. Ontologi yang menggambarkan pengetahuan di bidang tertentu seringkali dihubungkan dengan sistem data mining dan manajemen pengetahuan. Ontologi yang menggambarkan pengetahuan di bidang Tertentu seringkali dihubungkan dengan sistem data mining dan manajemen pengetahuan.
Semua contoh sistem organisasi pengetahuan, yang bervariasi dalam kompleksitas, struktur, dan fungsi, organisasi dan dapat memberikan peningkatan akses ke perpustakaan digital. Semua contoh organisasi sistem pengetahuan, yang bervariasi dalam kompleksitas, struktur, dan fungsi, organisasi dan dapat Memberikan Peningkatan akses ke perpustakaan digital.
Asal dan Penggunaan Sistem Organisasi Pengetahuan Asal dan Penggunaan Sistem Organisasi Pengetahuan Dalam perpustakaan fisik, seperti skema klasifikasi Library of Congress (LC), Sistem Desimal Dewey, dan Klasifikasi Desimal Universal mencerminkan, antara lain, kebutuhan untuk menyimpan satu item pada satu lokasi di rak. Dalam perpustakaan fisik, seperti skema Klasifikasi Perpustakaan Kongres (LC), Sistem Desimal Dewey, dan Klasifikasi Desimal Universal mencerminkan, antara lain, kebutuhan untuk Menyimpan satu item pada satu lokasi di rak. Untuk menyediakan beberapa jalur akses melampaui batas-batas dari satu lokasi fisik, judul subjek diterapkan. Untuk menyediakan akses jalur Beberapa Melampaui batas-batas dari satu lokasi fisik, judul subjek diterapkan. Perpustakaan menggunakan skema pos subjek seperti LCSH, Sears, atau skema khusus dikembangkan untuk konten yang spesifik atau koleksi tertentu. Perpustakaan Menggunakan skema subjek seperti pos LCSH, Sears, atau skema khusus untuk Konten yang dikembangkan Spesifik atau koleksi tertentu. Pada tingkat isi tertentu, perpustakaan telah menggunakan file wewenang untuk mengontrol bentuk-bentuk varian pribadi, organisasi, dan nama-nama geografis. Pada tingkat Tertentu isi, perpustakaan file yang telah Menggunakan Wewenang untuk mengontrol bentuk-bentuk varian pribadi, organisasi, dan nama-nama Geografis.

Namun, Koss dapat ditemukan dalam pengaturan selain perpustakaan. Namun, Koss dapat ditemukan dalam perpustakaan selain Pengaturan. Sebuah kesadaran akan Koss tersedia dari sumber-sumber alternatif yang berharga ketika mempertimbangkan pengembangan perpustakaan digital untuk audiens yang spesifik. Sebuah kesadaran akan Koss Tersedia dari sumber-sumber alternatif yang berharga Ketika mempertimbangkan pengembangan perpustakaan digital untuk audiens yang Spesifik. Abstracting dan Abstracting dan Indexing Services Indexing Services Abstrak dan pengindeksan (A & I) layanan dikembangkan sebagai hasil dari bibliografi tradisional dan ledakan jurnal sastra. Dalam ilmu pengetahuan, pengembangan layanan A & I ini didorong oleh pasca Perang Dunia I keprihatinan mengenai kurangnya akses terhadap informasi ilmiah. Abstrak dan pengindeksan (A & I) dikembangkan layanan Bibliografi Sebagai hasil dari tradisional dan Ledakan jurnal sastra. Dalam ilmu pengetahuan, pengembangan layanan A & I ini didorong oleh pasca Perang Dunia I keprihatinan mengenai kurangnya akses terhadap informasi ilmiah. Pada tahun 1950-an, investasi dalam A & I layanan ini didorong oleh Perang Dingin dan Sputnik. Pada tahun 1950-an, investasi dalam A & I layanan ini didorong oleh Perang Dingin dan Sputnik. Abstracting dan layanan pengindeksan dalam humaniora, seperti Bibliografi Sejarah Seni atau Asosiasi Bahasa Modern (MLA) Bibliografi, biasanya mengambil jalan pertumbuhan yang berbeda daripada ilmiah dan teknis mereka rekan-rekan, tetapi mereka juga dengan cepat menjadi sumber daya penting untuk beasiswa dalam lingkungan online. Abstracting pengindeksan dalam layanan dan humaniora, seperti Bibliografi Sejarah Seni atau Asosiasi Bahasa Modern (MLA) Bibliografi, pertumbuhan jalan biasanya banteng yang Berbeda ilmiah dan teknis daripada rekan-rekan mereka, tetapi mereka juga dengan cepat menjadi sumber daya penting untuk beasiswa dalam lingkungan online. Ruang lingkup layanan A & I bervariasi dari luas berorientasi disiplin-jasa (misalnya, kimia, arsitektur, biologi, dan fisika) untuk aspek sempit literatur (misalnya, penggunaan damai energi nuklir) dan subdisiplin (misalnya, perairan ilmu). Ruang Lingkup layanan A & I yang bervariasi Berorientasi luas dari disiplin-jasa (Misalnya, kimia, arsitektur, biologi, dan fisika) untuk Aspek literatur sempit (Misalnya, penggunaan damai energi nuklir) dan subdisiplin (Misalnya, Perairan ilmu).

Koss khusus, seperti tesaurus dan kategori subjek, yang dikembangkan untuk mendukung A & I layanan dan produk khusus mereka dan khalayak. Organisasi-organisasi ini semakin kompleks diterapkan skema untuk memberikan subjek akses ke literatur dalam berbagai mata pelajaran. Koss khusus, seperti tesaurus dan kategori subjek, yang dikembangkan untuk mendukung A & I layanan dan produk khusus mereka dan khalayak. Diterapkan organisasi ini semakin kompleks skema subjek untuk Memberikan akses ke literatur dalam berbagai mata pelajaran. Pada tahun 1960-an, A & I layanan bergerak dari penyediaan produk-produk cetak hanya untuk mencetak dan layanan online melalui vendor online besar seperti Dialog. Pada tahun 1960-an, A & I bergerak dari Penyediaan layanan produk-produk cetak mencetak dan hanya untuk layanan online melalui vendor online besar seperti Dialog. Kemudian, produk yang didistribusikan dalam CD-ROM dan sekarang, semakin, di Web. Kemudian, produk yang didistribusikan dalam CD-ROM dan sekarang, semakin, di Web. Dalam banyak kasus, Koss bermigrasi dari mencetak ke media elektronik berikut produk yang mereka didukung. Sementara peningkatan daya komputasi, lebih canggih mesin pencari, dan lebih mandiri mencari pengguna akhir telah menyebabkan perubahan dalam beberapa Koss, sebagian besar telah mempertahankan kepentingan mereka, bahkan dalam lingkungan Web. Dalam banyak kasus, Koss bermigrasi dari mencetak ke media elektronik produk berikut yang mereka didukung. Peningkatan daya sementara Komputasi, lebih canggih mesin pencari, dan lebih mandiri mencari pengguna akhir telah menyebabkan perubahan dalam beberapa Koss, Sebagian besar telah Mempertahankan Kepentingan mereka, bahkan dalam lingkungan Web.

Selama bertahun-tahun, Koss berkaitan dengan A & jasa saya hanya diterapkan oleh catalogers dan indexers dilatih dalam menggunakan KOS pengindeksan untuk produk tertentu atau produk. Selama bertahun-tahun, Koss berkaitan dengan A & jasa saya hanya diterapkan oleh catalogers dan dilatih dalam Menggunakan indexers KOS Tertentu pengindeksan untuk produk atau produk. Pengguna utama Koss adalah pustakawan dan pencari profesional lainnya. Koss adalah pengguna utama pustakawan dan profesional pencari lainnya. Namun, perkembangan data elektronik, ledakan penerbitan elektronik, dan meningkatkan kekhawatiran tentang kesulitan untuk mencari informasi telah menyebabkan minat baru Koss ini untuk digunakan tidak hanya oleh para profesional tetapi juga oleh pengguna akhir. Namun, data perkembangan elektronik, Ledakan PENERBITAN elektronik, dan Meningkatkan kekhawatiran tentang kesulitan untuk mencari informasi telah menyebabkan minat baru ini untuk Digunakan Koss tidak hanya oleh para profesional tetapi juga oleh pengguna akhir.
Publishers Publishers

Sebagai penerbit telah bermigrasi ke sistem komposisi elektronik, mereka telah menjadi semakin terlibat dalam produksi produk A & I. Jurnal penerbit besar seperti Elsevier Academic Press, dan telah mengembangkan sistem mereka sendiri untuk memberikan catatan bibliografis dikaitkan dengan teks lengkap dokumen. Sebagai penerbit telah bermigrasi ke komposisi sistem elektronik, mereka telah menjadi semakin Terlibat dalam produksi produk A & Aku. Jurnal penerbit besar seperti Elsevier Academic Press, dan telah mengembangkan sistem mereka sendiri untuk Memberikan catatan bibliografis yang berhubungan dengan teks dokumen lengkap. Sebagai isi jurnal online telah tumbuh, menjadi perlu untuk berpindah dari sistem yang menyediakan browsing daftar isi dan jurnal masalah pada sistem yang mendukung pencarian oleh teks bebas dan dengan KOS. Sebagai isi jurnal online telah tumbuh, menjadi perlu untuk berpindah dari sistem yang menyediakan browsing daftar isi dan jurnal masalah pada sistem yang mendukung pencarian oleh teks bebas dan dengan KOS. Jurnal elektronik telah menghasilkan Koss tambahan, terutama skema klasifikasi dan kategorisasi. Jurnal elektronik Koss telah menghasilkan tambahan, terutama skema Klasifikasi dan kategorisasi. Sebagai contoh, situs Web Elsevier memiliki kategorisasi subjek skema untuk menyediakan akses ke situs-situs Web individu dari lebih dari 2.000 judul. Sebagai contoh, situs Web Elsevier memiliki skema subjek kategorisasi untuk menyediakan akses ke situs-situs Web individu dari lebih dari 2,000 judul.
Perdagangan, Profesional, dan Governmental Organizations Perdagangan, Profesional, dan Governmental Organizations

Berbagai otoritas file dan skema klasifikasi digunakan untuk mendukung bisnis dan perdagangan. Berbagai skema dan file Otoritas Klasifikasi Digunakan untuk mendukung bisnis dan perdagangan. Mereka berkisar dari Standard Industrial Classification (SIC) dan kode Amerika Utara Industrial Classification System (NAICS), digunakan dalam pengadaan dan data statistik pemerintah, untuk kode penyakit digunakan untuk berkomunikasi penyakit dan perawatan pasien di antara dokter, rumah sakit, dan perusahaan asuransi. Mereka berkisar dari Standard Industrial Classification (SIC) dan kode Amerika Utara Industrial Classification System (NAICS), Digunakan dalam pengadaan dan data statistik pemerintah, untuk kode penyakit penyakit Digunakan untuk berkomunikasi dan perawatan Pasien di antara dokter, rumah sakit, dan perusahaan asuransi. Seperti banyak organisasi mengembangkan situs Web, Koss tambahan sedang dikembangkan untuk mendukung mereka. Seperti banyak organisasi mengembangkan situs Web, Koss tambahan sedang dikembangkan untuk mendukung mereka.
Proyek Proyek internal internal Organisasi yang paling produktif di antara pencipta dan pengguna Koss. Pengembang intranet perusahaan dan sistem manajemen pengetahuan yang telah menemukan ratusan skema klasifikasi tertentu, glossaries, kategorisasi skema, dan kosa kata lain yang digunakan dalam organisasi. Intranet perusahaan pengembang sistem dan manajemen pengetahuan yang telah Menemukan Ratusan Klasifikasi skema Tertentu, glossaries, kategorisasi skema, dan Kosa kata lain yang Digunakan dalam organisasi. Banyak di antaranya diarahkan untuk tugas-tugas tertentu dan, karenanya, sangat sempit subjek baik dalam lingkup dan target pembaca. Banyak di antaranya diarahkan untuk tugas-tugas Tertentu dan, karenanya, sangat sempit subjek baik dalam Lingkup dan sasaran pembaca. Namun, bagi penonton ini, mereka juga bisa menjadi sumber yang kaya informasi. Namun, bagi penonton ini, mereka juga bisa menjadi sumber yang kaya informasi. Pengetahuan organisasi mencakup berbagai skema yang mengatur, mengelola, dan mengambil informasi. Organisasi sistem pengetahuan mencakup berbagai skema yang Mengatur, mengelola, dan banteng informasi. Mereka berkisar dari otoritas file ke skema klasifikasi, tesaurus, dan ontologi. Mereka berkisar dari skema ke file Otoritas Klasifikasi, tesaurus, dan ontologi. Perpustakaan dan manajemen informasi lain organisasi telah mengembangkan Koss untuk mengatur dan mengambil informasi. Perpustakaan dan manajemen informasi lain organisasi telah mengembangkan Koss untuk Mengatur informasi dan banteng. Selain fungsi utama mereka, yang adalah menyediakan akses ke bahan-bahan untuk komunitas tertentu atau khalayak, Koss dapat melakukan fungsi-fungsi yang lebih meningkatkan perpustakaan digital. Selain fungsi utama mereka, yang adalah menyediakan akses ke bahan-bahan untuk komunitas Tertentu atau khalayak, Koss dapat Melakukan fungsi-fungsi yang lebih Meningkatkan perpustakaan digital.

1.5 Pengetahuan Konsumen akan Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung kepada pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut.
Pengetahuan Konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
l Pengetahuan Produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk
l Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur merek produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk.
l Jenis Pengetahuan Produk
(1) Pengetahuan ttg karakteristik/atribut produk
(2) Pengetahuan ttg manfaat produk
(3) Pengetahuan ttg kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen.
l Seorang Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut.
l Setiap konsumen mungkin memiliki kemampuan yg berbeda dalam menyebutkan karakteristik/atribut dari suatu produk. Hal ini disebabkan perbedaan pengetahuan yang dimilikinya.
l Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen.
l Pengetahuan yg lebih banyak akan memudahkan konsumen dlm memilih produk yg akan dibelinya.
l Seorang Konsumen mengkonsumsi sayuran dan buahbuahan karena mengetahui manfaat produk tsb bagi kesehatan tubuhnya. Manfaat yg dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan adalah memperlancar BAB.
l Inilah yang disebut sebagai pengetahuan tentang manfaat produk
l Dua Jenis Manfaat
(1) Manfaat Fungsional, yaitu manfaat yg dirasakan konsumen secara fisiologis
(2) Manfaat Psikososial, yaitu aspek psikologis dan aspek sosial yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk
l Pengetahuan Pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut
l Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tsb.
l Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja karena konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari lokasi produk.
l Store contact meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet.
l Product contact, konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tsb dan membawanya ke kasir
l Transaction, konsumen akan membayar produk tsb dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran lainnya.
l Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tsb telah digunakan/ dikonsumsi.
l Agar produk tsb bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yg tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan/ mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.

nama:fara rizaini h.l
kelas 3ea08
npm:12209005